Ilustrasi. (foto: Curbed SF)
JAKARTA, DDTCNews – Warga San Fransisco memilih untuk membebankan pajak pada bisnis besar, yang mayoritas adalah perusahaan teknologi, untuk membiayai layanan bagi para tunawisma.
Melansir New York Post, warga melewati surat suara yang disebut Proposisi C. Mereka ingin adanya pemajakan pendapatan bruto tahunan perusahaan terbesar di kota. Pemajakan ini akan menghasilkan antara US$250 juta dan US$300 juta untuk kota.
Dana tersebut hampir berlipat ganda dari anggaran kota yang diperuntukkan bagi para tunawisma. Akan ada tempat hunian permanen dalam jangka pendek, layanan kesehatan mental, serta tindakan pencegahan bertambahnya warga yang tinggal di jalanan. Saat ini, diperkirakan ada 7.500 orang dan 1.200 keluarga yang tinggal di jalanan.
“Sekitar 400 bisnis, yang sebagian besar di sektor teknologi, akan dikenakan pajak dengan jumlah yang bervariasi,” demikian informasi yang dikutip pada Kamis (8/11/2018).
Bisnis dengan pendapatan tahunan bruto lebih dari US$50 juta akan dikenakan pajak sekitar 0,5%. Selanjutnya, perusahaan dengan pendapatan tahunan bruto tahunan lebih dari US$1 miliar dalam akan membayar 1,5% dari biaya penggajian.
CEO Twitter Jack Dorsey menentang program yang dijuluki sebagai ‘Our City, Our Home’ tersebut. Menurutnya, pengenaan pajak itu tidak adil dan berisiko melemahkan pertumbuhan ekonomi kota.
Sementara, miliader sekaligus Pendiri dan CEO Salesforce Marc Benioff menuangkan setidaknya US$7 juta dalam kampanye untuk Prop C. Dia pun mengungkapkan kesenangan pemilih setuju bahwa program ini yang dibutuhkan kota.
Kantor Analisis Ekonomi Kota menyimpulkan dalam penilaian bahwa ukuran itu kemungkinan akan berhasil mengurangi tunawisma di San Francisco. (kaw)