Herawati Diah (kanan) ketika mengunjungi Kashmir, India (Sumber: autarmota.blogspot.com)
JAKARTA, DDTCNews – Wartawan senior sekaligus pejuang pers nasional Herawati Diah hari ini meninggal dunia Jumat (30/9) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Istri dari tokoh pers yang juga mantan Menteri Penerangan Burhanuddin Muhammad Diah ini wafat di usia 99 tahun karena menderita sakit komplikasi.
Sebelum meninggal, Herawati sempat dirawat di Rumah sakit Medistra selama sekitar 3 pekan. Herawati yang awalnya menjalani perawatan di ruang intensive care unit (ICU) ini sempat dipindahkan ke ruang rawat inap, tak berselang lama harus masuk ICU kembali.
Semasa hidupnya Herawati mengawali pendidikannya di Europeesche Lagere School, Salemba, Jakarta. Kemudian, dia meneruskan sekolahnya di American High School, Tokyo, Jepang.
Setelah itu, Herawati berangkat ke Amerika untuk belajar sosiologi di Barnard College yang berafiliasi dengan Universitas Columbia, New York dan lulus pada tahun 1941.
Dia pulang ke Indonesia pada 1942 dan bekerja sebagai wartawan lepas di kantor berita United Press International (UPI). Selanjutnya, dia bergabung sebagai penyiar di Radio Hosokyoku.
Herawati dan sang suami mendirikan Harian Merdeka pada 1 Oktober 1945. Selain itu, mereka juga mendirikan The Indonesian Observer, koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia.
The Indonesian Observer bertahan hingga tahun 2001, sementara koran Merdeka berpindah kepemilikan pada akhir tahun 1999.
Herawati yang juga aktif di sejumlah organisasi ini telah meraih sederet penghargaan, salah satunya “Lifetime Achievement” atau “Prestasi Sepanjang Hayat” dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.