STATISTIK STIMULUS FISKAL

Bagaimana Respons Kebijakan Fiskal pada Masa Krisis Global 2008?

Redaksi DDTCNews | Rabu, 16 September 2020 | 15:58 WIB
Bagaimana Respons Kebijakan Fiskal pada Masa Krisis Global 2008?

KRISIS keuangan global pada 2008 tidak hanya menghantam negara-negara berkembang (developing and emerging economies), tetapi juga berimbas pada negara-negara maju (developed economies).

Negara-negara terdampak yang tergolong advanced economies antara lain Amerika Serikat, Selandia Baru, Jerman, Korea Selatan, Australia, Jepang, Kanada, Prancis, Portugal, Spanyol, Belanda, Norwegia, Belgia, Swiss, dan Italia.

Sementara negara-negara terdampak yang tergolong developing and emerging economies antara lain China, Saudi Arabia, Malaysia, Meksiko, Argentina, Hungaria, Thailand, Filipina, Thailand, Cile, Afrika Selatan, Indonesia, Rusia, Vietnam, India, dan Brasil.

Tabel berikut menunjukkan hasil estimasi yang dilakukan oleh International Institute of Labour Studies (IILS) terkait dengan alokasi anggaran dari paket stimulus fiskal untuk menanggulangi krisis keuangan global pada 2008.

Adapun angka yang terdapat di dalam tabel merupakan rata-rata proporsi alokasi anggaran di 10 negara maju dan 12 negara berkembang. Alokasi anggaran yang diestimasi terkait dengan penurunan beban pajak, proyek infrastruktur, ketenagakerjaan, bantuan langsung terhadap masyarakat kurang mampu, dan alokasi anggaran untuk hal-hal lainnya.


Hasil estimasi IILS tersebut setidaknya memperlihatkan arah paket stimulus kebijakan fiskal pada masa krisis global 2008 pada masing-masing kategori negara terdampak.

Dilihat dari sisi kategori, negara-negara yang tergolong ke dalam advanced economies lebih mengutamakan alokasi anggaran yang diperuntukkan untuk menurunkan beban pajak dan masyarakat berpenghasilan rendah.

Adapun penurunan beban pajak yang dimaksud dapat berupa pengurangan tarif pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan (PPh) badan, PPh atas gaji karyawan, serta pajak penjualan.

Di sisi lain, negara-negara yang tergolong ke dalam developing dan emerging economies cenderung mengalokasikan paket stimulus untuk proyek-proyek infrastruktur yang secara tidak langsung berdampak pada ketersediaan lapangan kerja dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Adanya perbedaan struktur ekonomi dan sosial maupun faktor-faktor terkait lainnya tentu memengaruhi arah stimulus fiskal antara negara-negara advanced economies dengan negara-negara emerging and developing economies.

Menariknya, walaupun secara umum negara-negara advanced economies memiliki ruang atau kapasitas fiskal yang lebih besar – tercermin di dalam tax ratio –, rata-rata proporsi paket stimulus fiskal terhadap PDB di negara-negara developing and emerging economies relatif lebih tinggi, yakni mencapai 3,9% dibandingkan dengan negara-negara advanced economies yang hanya sebesar 1,8%.

Hal ini menunjukkan besaran stimulus paket kebijakan fiskal saat masa krisis juga dipengaruhi oleh kebutuhan yang didasarkan pada besaran dampak suatu krisis di suatu negara, terlepas dari ruang dan kapasitas fiskal yang dimiliki.*

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 07 Mei 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Defisit APBN 2025 Dipatok 2,45-2,8 Persen, Perlu Disiplin Fiskal

Minggu, 28 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

KEM-PPKF 2025 Sedang Disusun, Begini Catatan DPR untuk Pemerintah

Senin, 22 April 2024 | 10:25 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

BERITA PILIHAN
Sabtu, 11 Mei 2024 | 12:30 WIB KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

RI Punya Komite Pengawas Perpajakan, Apa Tugas dan Fungsinya?

Sabtu, 11 Mei 2024 | 12:00 WIB KABUPATEN BANGKA SELATAN

Pemkab Bangka Selatan Tetapkan Tarif 9 Jenis Pajak Daerah

Sabtu, 11 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Rangkaian Penagihan Jika Utang Pajak Tak Dilunasi Lewat Jatuh Tempo

Sabtu, 11 Mei 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kriteria Barang yang Kena Pajak Dalam Rangka Impor, Begini Detailnya

Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:37 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Sengketa Pajak akan Mengarah Soal Pandangan Kebijakan, Bukan Uji Bukti

Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Telat Lapor SPT Tahunan dan Lebih Bayar, Begini Setoran PPh 25-nya

Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:00 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Begini Analisis BKF Soal Pertumbuhan Ekonomi hingga Akhir Tahun