PEREKONOMIAN INDONESIA

Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Dipatok 5%, Ini Strategi Sri Mulyani

Dian Kurniati | Rabu, 30 September 2020 | 09:38 WIB
Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Dipatok 5%, Ini Strategi Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba untuk mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.

JAKARTA, DDTCNews – Kendati efek pandemi Covid-19 masih akan ada, pemerintah mematok asumsi pertumbuhan ekonomi kembali pada kisaran 5,0% pada 2021.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai tren pemulihan ekonomi ekonomi akan mulai terlihat pada kuartal III dan IV/2020. Namun, pemerintah tetap akan melakukan sejumlah strategi untuk mencapai target pertumbuhan pada tahun depan.

"Kami proyeksikan ekonomi pada kisaran 5,0%. Ini suatu pemulihan yang harus diupayakan dan dijaga melalui berbagai kebijakan, termasuk kebijakan APBN," katanya melalui konferensi video, Selasa (30/9/2020).

Baca Juga:
Jokowi Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain

Faktor yang berpengaruh tahun depan adalah penanganan pandemi virus Corona yang mencakup pengendalian penyakit dan ketersediaan vaksin. Oleh karena itu, pemerintah berusaha memproduksi vaksin tersebut, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan perusahaan internasional.

Sri Mulyani menyebut rencana produksi vaksin secara massal dapat mengurangi ketidakpastian pada akhir 2020 dan awal 2021. Jika vaksin telah ditemukan dan vaksinasi secara luas dilakukan, dia meyakini pertumbuhan ekonomi akan segera terakselerasi.

Secara bersamaan, pertumbuhan ekonomi akan didukung ekspansi fiskal lewat keberlanjutan program pemulihan ekonomi nasional. Dari sisi permintaan, pemerintah melakukan penguatan bantuan sosial, termasuk bantuan langsung tunai. Dari sisi penawaran, fokusnya tetap pada pemberian insentif pajak serta bantuan kredit dan penjaminan bagi UMKM dan korporasi.

Baca Juga:
Konsumsi Masih Kuat, Proyeksi BI soal Ekonomi 2024 Tidak Berubah

Sri Mulyani menambahkan pemerintah juga tetap akan melanjutkan reformasi untuk mendukung produktivitas, daya saing, dan iklim investasi melalui omnibus law Cipta Kerja, reformasi anggaran, serta lembaga pengelola investasi.

"Terakhir, pertumbuhan ekonomi global yang membaik akan menjadi faktor positif meski masih penuh ketidakpastian," ujarnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani kembali mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari semula -1,1% hingga positif 0,2% menjadi -1,7% hingga -0,6%. Khusus kuartal III/2020, proyeksi pertumbuhan ekonomi akan berkisar -2,9% hingga -1% atau masuk zona resesi karena pada kuartal sebelumnya ekonomi terkontraksi -5,32%. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 07 Mei 2024 | 17:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Jokowi Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Konsumsi Masih Kuat, Proyeksi BI soal Ekonomi 2024 Tidak Berubah

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tax Ratio 2025 Ditargetkan Tembus 11,2-12 Persen, Ada Extra Effort?

Senin, 06 Mei 2024 | 16:38 WIB KINERJA EKONOMI KUARTAL I/2024

Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

BERITA PILIHAN
Rabu, 08 Mei 2024 | 18:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Automatic Blocking System?

Rabu, 08 Mei 2024 | 18:00 WIB BEA CUKAI JEMBER

Dapat Laporan Warga, Bea Cukai Gerebek Toko yang Jual Miras Ilegal

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:31 WIB KANWIL DJP KEPULAUAN RIAU

Ada Sita Serentak, DJP Amankan Aset Milik Wajib Pajak Rp2 Miliar