KONGRES I AKP2I

Soal Kepatuhan Pajak, DJP Harapkan Peran Konsultan

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 15 Februari 2020 | 08:30 WIB
Soal Kepatuhan Pajak, DJP Harapkan Peran Konsultan

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama dalam pembukaan Kongres I Asosiasi Konsultan Pajak Publik Indonesia (AKP2I).

PURWAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) meminta konsultan pajak dapat menjadi mitra dalam upaya meningkatkan kepatuhan pajak di Indonesia. Hal ini disampaikan saat menghadiri Kongres I Asosiasi Konsultan Pajak Publik Indonesia (AKP2I).

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan otoritas pajak membutuhkan dukungan banyak pihak dalam menjalankan tugas mengumpulkan penerimaan. Oleh karena itu, DJP merangkul berbagai pihak, tidak terkecuali AKP2I.

“Kami pastikan AKP2I sebagai mitra terpercaya dan diharapkan lebih banyak konsultan karena DJP tidak bisa berkerja sendiri," katanya dalam Kongres bertema ‘Kemitraan Terpercaya dengan Ditjen Pajak Semakin Kokoh Menuju Indonesia Maju", di Purwakarta, Jumat (14/2/2020).

Baca Juga:
Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Hestu memaparkan di berbagai negara, peran konsultan pajak memainkan peran penting dalam sistem administrasi pajak suatu negara. Jepang dan Australia, misalnya, mempunyai jumlah konsultan yang mumpuni untuk menjadi pendamping wajib pajak.

Pada dua negara tersebut, rasio pajak juga relatif tinggi dan bergerak stabil dalam kurun waktu yang panjang. Hal tersebut, lanjut Yoga, dapat terjadi karena konsultan pajak memainkan peran penting dalam menanamkan kesadaran pajak kepada warga negaranya.

Yoga menuturkan dengan kesadaran wajib pajak yang meningkat, tax ratio diharapkan ikut terkerek naik. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan dukungan dari berbagai pihak, khususnya dari konsultan pajak.

Baca Juga:
Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara

"Pada kesempatan Kongres ini, saya mengajak konsultan pajak juga bersama-sama berperan dalam menentukan tax ratio hendak dibawa ke mana. Urusan kepatuhan warga negara dalam membayar pajak ini harus menjadi tanggung jawab bersama," imbuh Yoga.

Yoga berharap Kongres perdana AKP2I dapat berjalan lancar dalam menentukan pucuk pimpinan hingga 2025. DJP disebut Yoga, memberikan ruang lebar bagi tumbuh dan berkembangnya asosiasi konsultan pajak di tanah air.

"Selamat ber-Kongres untuk AKP2I dan kami berharap konsultan bisa menjadi mitra dalam meningkatkan kepatuhan dalam membayar pajak," terangnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara

Jumat, 26 April 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tinggal 4 Hari, DJP: WP Badan Jangan Sampai Telat Lapor SPT Tahunan

Jumat, 26 April 2024 | 11:47 WIB KONSULTASI PAJAK

Ada NITKU, NPWP Cabang Tidak Berlaku Lagi?

BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati