Ilustrasi. (DDTCNews)
BENGKULU, DDTCNews—Di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19, Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu mencatat realisasi penerimaan pajak di Bengkulu sepanjang semester I/2020 tumbuh 5,02% menjadi Rp710,5 miliar.
"Meningkatnya penerimaan pajak hingga Rp710,5 miliar ini juga membuat realisasi pendapatan dalam APBN [di Bengkulu] turut meningkat," kata Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Bengkulu Ismed Saputra dalam keterangan resmi, Kamis (23/7/2020).
Ismed menambahkan penerimaan PPN menjadi jenis pajak yang mencatatkan kinerja ciamik dengan tumbuh 30%. Kontribusinya pun tergolong besar sekitar 42% dari total penerimaan pajak. Sayang, ia tidak memerinci kinerja penerimaan untuk jenis pajak lainnya.
Dia menjelaskan penerimaan PPN yang tumbuh positif tersebut menunjukkan penjualan barang/jasa di Bengkulu masih baik. Kebanyakan penjualan barang/jasa tersebut berasal dari belanja satuan kerja atau government spending.
Selain pajak, penerimaan juga ditopang oleh penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp160 miliar. Namun dari sisi kepabeanan dan cukai, justru terjadi kontraksi terutama karena pelemahan perdagangan internasional akibat pandemi.
Penerimaan bea masuk periode semester I/2020 hanya Rp27,9 juta, menurun drastis dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3 miliar. Begitu juga dengan bea keluar, realisasinya hanya Rp3,1 miliar, turun dari Rp8,9 miliar.
Kemudian, realisasi belanja pemerintah sudah mencapai Rp2,5 triliun, naik 4,16% dari Rp2,4 triliun. Kenaikan itu disebabkan adanya dana BOS yang disalurkan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
"Sedangkan untuk belanja negara mengalami penurunan, yang disebabkan dampak dari adanya pandemi Covid-19 yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan," ujarnya. (rig)