PENANGANAN COVID-19

Pemerintah Harap BPOM Rilis Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19

Dian Kurniati | Senin, 14 Desember 2020 | 17:55 WIB
Pemerintah Harap BPOM Rilis Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Youtube Kemenko Perekonomian)

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berharap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera menerbitkan izin penggunaan vaksin dalam kondisi darurat (emergency use authorization/EUA) terhadap vaksin Covid-19 dari Sinovac yang telah diimpor.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan izin dari BPOM itu sangat penting untuk memulai program vaksinasi Covid-19. Dengan kepastian mengenai vaksin tersebut, menurutnya, masyarakat juga akan semakin yakin untuk melakukan berbagai kegiatan ekonomi.

"Ini untuk mendorong dan membangkitkan kepercayaan masyarakat, tidak hanya untuk melakukan konsumsi namun juga berkegiatan sehari-hari," katanya dalam sebuah webinar, Senin (14/12/2020).

Baca Juga:
Pemilu Usai, Menko Ajak Seluruh Pihak Bersatu Hadapi Tantangan Ekonomi

Airlangga mengatakan BPOM saat ini tengah menanti beberapa data dari Sinovac dan hasil uji klinis di Bandung sebelum menerbitkan EUA. Selain itu, BPOM juga sedang menunggu hasil clinical trial dari Brasil, yang rencananya rampung besok.

BPOM sempat memperkirakan EUA baru akan terbit pada akhir Januari 2021. Adapun pemerintah semula menargetkan proses vaksinasi dapat dimulai akhir tahun ini.

Pemerintah telah mengimpor 1,2 juta dosis vaksin Sinovac Life Science Corp. Ltd, pekan lalu. Kementerian Keuangan juga memberikan fasilitas fiskal berupa pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor Rp50,95 miliar, serta pelayanan rush handling agar proses impor lebih cepat.

Baca Juga:
Bawa Oleh-Oleh Makanan dari Luar Negeri, Maksimal 5 Kg Per Penumpang

Vaksin tersebut kini berada di gudang Bio Farma untuk proses evaluasi dari BPOM yang akan memastikan aspek mutu, keamanan, dan efektivitasnya.

Airlangga berharap vaksinasi Covid-19 berdampak pada pemulihan ekonomi nasional. Saat ini, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 akan berkisar minus 0,6% hingga minus 1,7%. Sementara tahun depan, ekonomi ditargetkan mampu kembali tumbuh positif ke level 5%. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 24 Maret 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah: Penetapan 14 Proyek Strategis Nasional Sudah Sesuai Kajian

Jumat, 22 Maret 2024 | 19:05 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Soal PPN 12 Persen, Pemerintah Buka Peluang Ubah Tarif Lewat UU APBN

Sabtu, 09 Maret 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Bawa Oleh-Oleh Makanan dari Luar Negeri, Maksimal 5 Kg Per Penumpang

BERITA PILIHAN
Selasa, 23 April 2024 | 13:00 WIB INFOGRAFIS BEA CUKAI

Kriteria Penghapusbukuan Piutang di Bidang Kepabeanan dan Cukai

Selasa, 23 April 2024 | 12:30 WIB PROVINSI SULAWESI TENGAH

PKB Progresif Tak Lagi Berlaku, Simak Tarif Pajak Terbaru di Sulteng

Selasa, 23 April 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Penghasilan Kontraktor Migas dari Pengalihan PI Kena PPh Final

Selasa, 23 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN SERANG

Pacu Setoran Pajak MBLB, DPRD Minta Penagihan Dilakukan Sejak Awal

Selasa, 23 April 2024 | 11:20 WIB RENCANA AKSI 2024 DJP

Pemeriksaan Pajak, DJP Lakukan Diseminasi Implementasi CRM WP Grup

Selasa, 23 April 2024 | 11:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

SE Pelaporan Natura Belum Terbit, DJP: Bisa Pakai Dafnom Biaya Promosi

Selasa, 23 April 2024 | 10:41 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Airlangga Pastikan Program Prabowo Masuk di Kerangka Kebijakan 2025

Selasa, 23 April 2024 | 09:45 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BKF Waspadai Dampak Kondisi Geopolitik terhadap Neraca Perdagangan RI