Ilustrasi.
BRUSSELS, DDTCNews – Pemerintah Belgia tengah menyusun proposal untuk bisa memajaki individu kaya mulai tahun fiskal 2021.
Menteri Keuangan Belgia Vincent Van Peteghem mengatakan rencana pungutan bagi orang kaya ini merupakan pajak tambahan yang berfungsi sebagai kontribusi sosial di tengah pandemi Covid-19. Dia mengaku sudah mengantongi restu parlemen dengan koalisi melibatkan 7 partai politik.
"Ini merupakan kontribusi finansial tambahan yang akan diminta dari orang-orang yang memiliki kapasitas terbesar untuk berkontribusi," katanya, dikutip pada Kamis (5/11/2020).
Vincent menuturkan jika diloloskan parlemen, dampak penerimaan akan dimasukkan dalam penyesuaian anggaran 2021 pada Marat atau April. Dia memproyeksi tambahan penerimaan negara dari pajak orang kaya ini sekitar €250 juta hingga €300 juta dalam setahun atau setara Rp4,2 triliun-Rp5 triliun.
Vincent belum merilis detail kebijakan untuk pungutan pajak orang kaya Belgia yang akan dikenakan pada tahun depan tersebut. Ketentuan terkait subjek, objek, dan tarif pajak akan disampaikan dalam pembahasan dengan parlemen.
Perubahan kebijakan fiskal di Belgia memerlukan dukungan politik yang kuat agar disetujui parlemen. Oleh karena itu, koalisi politik diikat mulai perencanaan kebijakan untuk mengamankan suara mayoritas sebagai strategi utama mengegolkan agenda fiskal pemerintah.
"Untuk kontribusi baru ini saya pikir harus sekitar €250 juta hingga €300 juta," ungkapnya.
Sementara itu, partai oposisi pemerintah juga memberi sinyal tidak akan menjegal upaya pemerintah untuk memajaki orang kaya pada tahun depan. Presiden Partai Liberal Egbert Lachaert menegaskan kelompok politik liberal secara prinsip sepakat dengan rencana pemerintah untuk memajaki orang kaya saat situasi ekonomi sedang sulit akibat pandemi.
"Skema kontribusi dari 1% orang terkaya dapat diterima oleh kami. Saya pikir pendapatan kena pajak ini dimulai dari yang menghasilkan €1 juta atau lebih dengan proyeksi penerimaan €200 juta," imbuhnya seperti dilansir brusselstimes.com. (kaw)