INVESTASI

Pacu Ekonomi, Indonesia Butuh Investasi Lebih dari Rp5.000 Triliun

Redaksi DDTCNews | Selasa, 22 Desember 2020 | 16:30 WIB
Pacu Ekonomi, Indonesia Butuh Investasi Lebih dari Rp5.000 Triliun

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara Webinar Outlook Pembangunan 2021, Selasa (22/12/2020). (foto: hasil tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews – Bappenas menyebutkan Indonesia setidaknya memerlukan aliran investasi hingga lebih dari Rp5.000 triliun untuk mengejar target proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun depan.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional 2021 dipatok 4,5%-5,5%. Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut, sambungnya, Indonesia memerlukan investasi Rp5.817,3 triliun-Rp5.912,1 triliun.

"Proses pemulihan ekonomi membutuhkan investasi besar untuk tahun depan," katanya dalam acara webinar Outlook Pembangunan 2021, Selasa (22/12/2020).

Baca Juga:
Ada Kategori OPPT Saat Daftar NPWP, WP Seperti Apa yang Termasuk?

Untuk memenuhi kebutuhan investasi tersebut, lanjutnya, Indonesia mengandalkan sektor swasta baik investasi asing maupun investasi dari dalam negeri. Swasta diproyeksikan menyediakan kebutuhan investasi 2021 berkisar pada angka 84%-90% dari total kebutuhan investasi.

Sementara itu, investasi yang bersumber dari anggaran pemerintah pusat dan daerah pada tahun depan diproyeksikan berkisar pada rentang 5%-7%. Lalu, belanja modal BUMN diprediksi menyumbang 4,9%-8,1% dari total kebutuhan investasi.

"Arus investasi global akan mengalami peningkatan tapi tidak akan setinggi satu dekade terakhir sebelum pandemi," tutur Amalia.

Baca Juga:
DJP: M-Pajak Cocok untuk WP dari Generasi yang Senang Pegang Gadget

Meski begitu, untuk menarik investasi asing pada tahun depan tidaklah mudah. Oleh karena itu, peran investasi dari dalam negeri diharapkan bisa meningkat drastis. Saat ini, pemerintah sudah memiliki modal untuk menjawab tantangan tersebut.

Salah satu modal tersebut adalah penerapan UU Cipta Kerja yang akan memberikan kepastian hukum berusaha dan berinvestasi. Selain itu, iklim ketenagakerjaan juga akan mendukung iklim investasi, ditambah dengan pelayanan prima OSS, insentif fiskal, dan nonfiskal.

Amalia menilai kompetisi dalam menarik investasi akan cenderung meningkat tahun depan. Arah investasi juga diprediksi akan berorientasi pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur yang high return dan investasi untuk pengembangan ekonomi hijau yang rendah karbon.

"Jadi arah investasi akan lebih kepada riset dan adopsi teknologi sebagai mesin dalam meningkatkan produktivitas," ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:33 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kerap Jadi Alasan Barang Impor Tidak Bisa Keluar, Apa Itu Lartas?

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:29 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

BRIN: Fasilitas Supertax Deduction Bakal Kerek Daya Saing Industri

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:25 WIB PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Pajak Alat Berat Belum Optimal Sumbang Pendapatan Daerah

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:15 WIB ADMINISTRASI KEPABEANAN

Pengusaha Lakukan Ekspor Impor dalam Jumlah Sedikit, Tetap Perlu NIB?

Sabtu, 01 Juni 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Bukti Potong PPh 21/26 Dihapus dari e-Bupot, Masih Bisa Dilihat Lagi?

Sabtu, 01 Juni 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bantuan Pembelian Motor Listrik Sudah Tersalur ke 30 Ribu Pengguna

Sabtu, 01 Juni 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kemenkeu Kaji Lagi Aturan Impor Barang Pindahan dan Bawaan Penumpang

Sabtu, 01 Juni 2024 | 12:45 WIB PROVINSI DKI JAKARTA

Dinsos DKI Coret 25.185 Orang dari Daftar Penerima Bansos

Sabtu, 01 Juni 2024 | 12:30 WIB REFORMASI PAJAK

Sri Mulyani: Digitalisasi Perpajakan akan Tutup Celah Korupsi

Sabtu, 01 Juni 2024 | 11:15 WIB INFOGRAFIS KEPABEANAN DAN CUKAI

Tujuh Karakteristik Penipuan yang Mencatut Petugas Bea Cukai