Menko Perekonomian Darmin Nasution. (foto: Setkab)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah masih optimistis mengejar pertumbuhan ekonomi 5,3% pada tahun ini sesuai dengan asumsi yang dipatok dalam APBN 2019. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kinerja tahun ini yang diperkirakan mencapai 5,17%.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pondasi ekonomi nasional cukup kokoh untuk ekspansi tahun ini. Pasalnya, indikator makroekonomi nasional pada tahun lalu masih mencatatkan kinerja positif meskipun diterpa kencangnya turbulensi perekonomian global.
“Kita bangun infrastruktur yang selama ini jadi kendala kegiatan investasi dan produksi. Di pihak lain, tingkat pengangguran dan kemiskinan menurun. Jadi, semuanya bergerak ke arah positif,” katanya dalam acara OutlookPerekonomian Indonesia 2019.
Untuk itu, menurutnya, tidak ada alasan untuk pesimistis pada tahun ini. Sejumlah strategi sudah disusun pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan yang diidamkan. Beberapa sektor akan dikembangkan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia.
Peningkatan daya saing tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu sumber daya manusia (SDM) dan daya saing produksi di pasar internasional. Dengan demikian, penguatan program vokasi dan peningkatan ekspor menjadi garapan utama pemerintah.
Untuk itu, kolaborasi dengan dunia usaha diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perombakan pendidikan vokasi akan banyak melibatkan sektor swasta agar menghasilkan tenaga kerja terampil dan siap pakai.
“Sinergi menjadi kunci agar kebijakan yang dikeluarkan lebih optimal dan tepat sasaran,” terangnya.
Selanjutnya, untuk meningkatkan daya saing ekspor, pemerintah akan memangkas jalur birokrasi kegiatan ekspor dan melakukan pemilihan komoditas ekspor unggulan. Dengan demikian, kinerja ekspor diharapkan dapat membaik sehingga mampu mengimbangi laju pertumbuhan impor.
“Ada lima kebijakan utama dalam jangka pendek yang terus kita optimalkan implementasinya, yakni perbaikan iklim usaha, program vokasi, insentif perpajakan, penyederhanaan prosedur ekspor, dan pemilihan komoditas unggulan untuk ekspor,” terang Darmin. (kaw)