PEREKONOMIAN INDONESIA

Menteri PUPR: Pemindahan Ibu Kota Baru Dibahas Intensif 2020

Redaksi DDTCNews | Selasa, 14 Mei 2019 | 16:00 WIB
Menteri PUPR: Pemindahan Ibu Kota Baru Dibahas Intensif 2020

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pembahasan rencana pemindahan pusat pemerintahan mulai dibahas serius pada tahun depan.

Menurutnya, pembangunan fisik belum akan dimulai tahun depan. Pemerintah, lanjut dia, tidak akan terburu-buru untuk langsung mengeksekusi rencana pemindahan ibu kota tanpa perencanaan yang matang.

“Kita akan kumpulkan arsitek dan seniman misalnya untuk mendesain bentuk ibu kota. Nanti akan dibuat workshop berantai dari segi perencanaan dan masterplan karena ini akan membangun kota baru. Namun, kegiatan itu akan intensif pada 2020,” katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (14/5/2019).

Baca Juga:
Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

Salah satu isu penting dari rencana pemindahan ibu kota menurut Basuki adalah soal daya dukung ekonomi. Aspek ini penting agar kota baru tidak hanya sekedar untuk kegiatan administrasi pemerintahan semata.

Kegiatan ekonomi, menurutnya, harus tetap berdenyut untuk menopang kegiatan penduduk di dalamnya. Namun demikian, Basuki memastikam skala ekonomi untuk ibu kota baru tidak akan sebesar Jakarta.

“Ibu kota ini adalah ibu kota pemerintahan jadi eksekutif, legislatif, yudikatif, pasti harus pindah. Namun, dia tidak bisa sendirian. Kalau hanya ini saja yang dipindah, nanti akan jadi kota mati. Jadi perlu supporting economic activity, bukan kegiatan ekonomi besar-besaran seperti Jakarta,” paparnya.

Baca Juga:
Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

Selain itu, Basuki juga memastikan keterlibatan swasta dalam pembangunan kota baru tersebut. Hal tersebut agar tidak membebani anggaran negara dalam membangun ibu kota baru nantinya.

“Yang jelas kita ini tidak harus pakai APBN. Kalau sudah ada lahan maka infrastruktur dasar berupa jalan akan dibangun pertama kali, sehingga orang bisa lihat bentuk kotanya. Mana yang dibangun pemerintah dan mana yang dibangun swasta,” tandasnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 22 April 2024 | 10:25 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Jumat, 19 April 2024 | 13:44 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara