JAKARTA, DDTCNews – Sejumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mengikuti rangkaian acara forum group discussion (FGD) bersama dengan pakar pajak dari DDTC guna mengurai berbagai persoalan yang tengah menghampiri pelaksanaan tax amnesty.
Acara yang bertajuk “Tax Amnesty: Technical, Targets and Implementation” ini terselenggara atas kerja sama antara himpunan mahasiswa Studi Profesionalisme Akuntan (SPA) FEB UI dengan DDTC. Acara berlangsung di DDTC Academy Jakarta, Rabu (21/9).
Partner Research and Training DDTC Bawono Kristiaji yang hadir sebagai pembicara dalam FGD itu menjelaskan tax amnesty sejatinya merupakan sarana transisi menuju sistem perpajakan yang berkeadilan.
Tax amnesty akan menarik wajib pajak yang selama ini tidak patuh untuk masuk ke dalam sistem pajak, sehingga di masa mendatang beban pajak tidak hanya ditanggung wajib pajak yang sudah patuh saja dan pada akhirnya tercipta keadilan.
Seperti diketahui, pelaksanaan tax amnesty tidak terlepas dari berbagai persoalan yang belakangan ini menghampirinya, seperti munculnya beberapa gugatan atas Undang-Undang Pengampunan Pajak ke Mahkamah Konstitusi.
“Tax amnesty sebenarnya hal yang lumrah untuk dilakukan, karena sudah ada 37 negara yang sudah menerapkannya untuk memperbaiki kepatuhan pajak di negara itu,” ujarnya, Rabu (21/9).
Atas pemaparan yang disampaikan pembicara, sejumlah mahasiswa memberikan tanggapannya terkait dengan program tax amnesty.
Para mahasiswa FEB UI ini pun berkesempatan melakukan office tour DDTC untuk mengenal lingkungan DDTC secara lebih dalam.
Rangkaian acara FGD bersama dengan mahasiswa ini sejalan dengan salah satu misi yang diusung DDTC, yaitu misi pendidikan. Diharapkan dengan acara tersebut pemahaman dan wawasan mahasiswa mengenai perpajakan khususnya tax amnesty dapat semakin berkembang. (Amu)