Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (tangkapan layar Youtube PKN STAN)
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri wisuda akbar 3.172 lulusan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) secara virtual.
Sri Mulyani mengatakan setiap lulusan PKN STAN akan menghadapi tantangan berat dalam mengelola keuangan negara. Namun, pada tahun ini, tantangan wisudawan PKN STAN menjadi semakin sulit karena pandemi Covid-19.
"Dalam suasana Covid, kalian yang nanti akan menekuni bidang keuangan negara, tantangan kita akan semakin besar. Bahkan, waktu kita sudah bekerja memberikan yang terbaik tapi tidak selalu dihadapkan pada situasi yang selalu baik," katanya, Rabu (14/10/2020).
Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu telah menghadapi tantangan berat menjaga keuangan negara sejak pandemi Covid-19 merebak. Tantangan itu paling terlihat pada APBN yang harus mengalami beberapa penyesuaian akibat pandemi.
Sejak tahun lalu, pemerintah telah merancang APBN 2020 secara sehat dengan tekad mengumpulkan pajak, menjaga belanja negara, dan menjaga utang negara. Namun, pandemi Covid-19 memberikan tantangan berat sehingga pemerintah harus mengubah seluruh rencana pengelolaan APBN tahun ini.
Menurut Sri Mulyani, insting pertama yang harus dimiliki pegawai Kemenkeu adalah bagaimana melindungi masyarakat dari dampak pandemi. Dengan instrumen fiskal, pemerintah ingin menjaga masyarakat tetap bisa produktif walaupun di tengah pandemi Covid-19.
"Tantangan-tantangan ini kita jawab dengan bekerja, berpikir, mencari solusi, berpikir kritis. Namun, tidak sinis, tidak mencerca, tidak berprasangka, apalagi mencari-cari kesalahan," ujarnya.
Selain soal tantangan akibat Covid-19, Sri Mulyani juga menekankan pentingnya integritas bagi lulusan PKN STAN. Menurutnya, bekerja di bidang keuangan negara memiliki tanggung jawab besar menjaga uang negara, sehingga tidak boleh tergelincir karena godaan.
Sri Mulyani mengingatkan para lulusan PKN STAN yang mungkin akan menemui uang suap pada masa mendatang. Dia meminta semua lulusan PKN STAN dan pegawai Kemenkeu selalu jujur dan berintegritas.
"Kemungkinan akan diberikan uang sogokan, nilainya bisa jutaan, puluhan juta, ratusan juta, bahkan bisa miliaran. Namun, itu tidak diperjualbelikan. Nilai jutaan, puluhan juta, atau miliaran itu menjadi tidak ada harganya begitu Anda menjual integritas Anda,” kata Sri Mulyani.
Menurutnya, karakter utama yang harus dipelihara, terutama setelah menjadi bagian dari aparatur sipil negara (ASN), adalah menjadi pelayan masyarakat. Selain itu, ASN harus mampu berkreasi dengan loyalitas tinggi untuk institusi dan Indonesia. (kaw)