DEBAT PAJAK

Pilih BPP atau Tetap DJP? Tulis Komentarnya, Raih Handphonenya

Redaksi DDTCNews
Jumat, 01 November 2019 | 18.20 WIB
Pilih BPP atau Tetap DJP? Tulis Komentarnya, Raih Handphonenya

JAKARTA, DDTCNews—Wacana pembentukan Badan Penerimaan Pajak (BPP) untuk menggantikan kelembagaan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menggumpal di udara Ibu Kota sejak Presiden Joko Widodo memasukkan RUU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan ke DPR pada 4 Mei 2016.

Namun, wacana itu perlahan tenggelam terutama setelah Presiden menunjuk Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang P.S. Brodjonegoro pada Rabu (27/7/2016), hingga kini dilantik kembali. Sri Mulyani yang enggan membentuk BPP, juga tidak melanjutkan pembahasan RUU tersebut.

Kini, selepas Pemilu 2019, dan Presiden Joko Widodo kembali dilantik untuk periode kedua bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin, wacana pembentukan BPP kembali mengemuka. Apalagi, pemerintah hendak merilis UU Omnibus Law investasi dan perpajakan, yang BPP bisa dimasukkan ke dalamnya.

Kalangan yang setuju dengan pembentukan badan tersebut menilai BPP adalah kebutuhan riil reformasi pajak di Indonesia. BPP yang berkontribusi sekitar 70% bagi penerimaan pajak dengan jumlah pegawai lebih dari 40 ribu seharusnya naik kelas sejajar dengan kementerian, bukan selevel eselon satu seperti selama ini.

Dengan BPP, kelembagaan pajak bisa menjadi semi-independen dan tidak terpaku pada birokrasi yang kaku dan lamban. BPP—yang mempunyai diskresi keuangan, sumber daya manusia, dan organisasi—diperlukan untuk memecah kebuntuan akibat kegagalan penerimaan pajak yang bertahan sejak 2008.

Struktur organisasi BPP bisa mengadopsi komisioner yang mencakup perwakilan pengusaha, asosiasi, akademisi, dan pemerintah, sehingga komisioner BPP merupakan representasi beberapa stakeholder. Namun, BPP harus berkoordinasi dengan Kemenkeu, sehingga BPP menjadi semi-independen.

Adapun kalangan yang menolak pembentukan BPP berpandangan pajak merupakan bagian dari kebijakan fiskal yang berada di tangan Menteri Keuangan. Karena itu, DJP tidak bisa berdiri sendiri karena kalau tidak, DJP akan memiliki kebijakan sendiri yang tidak sinkron dengan kebijakan fiskal.

Selain itu, posisi DJP di masa akan datang dianggap bukan merupakan tujuan yang utama. Pokok yang terpenting adalah membangun institusi pajak yang kuat, kredibel, dan akuntabel. Dengan demikian, DJP bisa memperkuat kepercayaan masyarakat yang sudah diraihnya dengan mencapai target penerimaan.

Ada pula kekhawatiran ketika DJP dijadikan BPP, maka praktik perpajakan akan semakin menekan. Kalangan yang menolak BPP juga mempertanyakan, jangan-jangan persoalannya bukan pada kelembagaannya, tetapi pada kewenangan yang tidak diseimbangkan dengan pengawasannya.

Presiden Jokowi sendiri memilih menjaga jarak terhadap wacana pembentukan BPP ini. Ia tidak lagi bersikap tegas pro BPP seperti ditunjukkannya sebelum ia dilantik sebagai Presiden RI 2014-2019. Namun, sisa preferensi sikap Presiden itu masih terlihat dari Visi-Misi dan RPJMN 2015-2019.

Lalu, apa pendapat Anda sendiri? Setuju dengan pembentukan BPP yang semi-independen di bawah Presiden, atau tetap seperti DJP kini yang eselon satu di bawah Menteri Keuangan? Atau Anda punya pandangan lain? Tulis komentar Anda di bawah ini, siapa tahu Anda yang terpilih meraih hadiah handphone Samsung!

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Beri Suara dan tuliskan komentar Anda:
91%
10%
52 suara
user-comment-debate-photo-profile

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

0/1000
list-comment-debate-photo-profile

Jumiati

baru saja
Memilih: BPP
sudah saat DJP berdiri sendiri agar dapat membangun institusi pqjak.yg kuat,kredibel dan akuntabel.
list-comment-debate-photo-profile

Topan Febryanto Rasyid

baru saja
Memilih: BPP
Sudah saatnya dijadikan badan, hal ini untuk lebih efektif dan efisien dalam bertindak, reward & punishment yang fair bisa dilakukan #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Indrawandy Very Junara Sinaga

baru saja
Memilih: BPP
ya...kantor pajak harus independent...seperti KPK.tapi hatus didukung staf dan pegawai yang andal.dan bebas korupsi.karena ada "bukan semua" oknum yqng melakukan praktek kkn.agar biokrasi tidak ribet.Makasih
list-comment-debate-photo-profile

Wahyu Rizky Nugroho

baru saja
Memilih: BPP
Menurut saya, jika pemerintah serius ingin adanya perubahan dalam pendapatan pajak & mengurangi shortfall yang 10 tahun tak pernah tuntas menjadi PR Kemenkeu, maka tidak ada jalan selain merelakan DJP menjadi badan semi otonom, agar dapat menjadi lebih kuat, kredibel, dan akuntabel, dengan justifikasi: (1) Pajak mencakup tiga, yaitu kebijakan, hukum, dan administrasi. Dimana hukum dan kebijakan tidak akan dapat berjalan maksimal jika administrasi tidak berjalan baik, sedangkan untuk mereparasi administrasi, DJP terhalang beberapa kendala seperti birokrasi yang sulit, SDM yang kurang mumpuni, & anggaran yang terbatas. (2) jika melihat kewenangan otoritas pajak ideal menurut OECD, DJP hanya menjalankan 2 dari 9 hal yang direkomendasikan. Artinya, jika saat ini 2 dari 9 tersebut dapat mengumpulkan ±80% pendapatan negara, lantas bagaimana jika 9 rekomendasi tersebut dapat dijalankan seluruhnya. Tentulah akan dapat memberikan pendapatan kepada negara yang lebih baik. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Alamsyah Yahya Nugraha

baru saja
Memilih: BPP
Sudah tiba waktunya institusi yang mengelola regulasi dipisahkan dari birokrasi. Birokrasi yang berbelit sampai kewenangan yang sempit, membuat Direktorat Jenderal Pajak seakan kehilangan ambisi dalam memaksimalkan potensi penyumbang tersebar bagi kemakmuran negeri. Badan Penerimaan Pajak menjadi jawaban atas permasalahan yang sedang terjadi di tubuh regulasi. Meski akan ada dua sisi yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah keputusan yang disetujui, tinggal kita menimbang, sisi mana yang lebih banyak memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negeri. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Muhammad

baru saja
Memilih: BPP
BPP sudah saat nya lahir ditengah keterbatasan DJP saat ini.
list-comment-debate-photo-profile

Ammar Ramadhan

baru saja
Memilih: BPP
Menurut fakta, saat ini di berbagai negara menunjukkan bahwa administrasi pajak di bawah kementerian semakin banyak ditinggalkan. Sementara itu, administrasi pajak oleh otoritas semi-otonom semakin tumbuh pesat. Di Asia Tenggara, negara yang sudah menerapkan otoritas pajak semi-otonom yaitu Singapura dan Malaysia. Tujuan pembentukan otoritas semi-otonom ini adalah untuk memperluas kewenangan otoritas pajak. Menurut OECD ada sembilan kewenangan yang idealnya dimiliki oleh otoritas pajak. Namun, saat ini otoritas pajak di Indonesia, DJP, hanya memiliki dua dari sembilan kewenangan tersebut, yaitu kewenangan membuat peraturan dan kewenangan mengenakan sanksi administrasi. Oleh karena itu, dibentuknya BPP diharapkan dapat memperluas kewenangan otoritas pajak di Indonesia. Selanjutnya, BPP harus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, karena pajak merupakan instrumen fiskal yang merupakan kewenangan dari Kementerian Keuangan. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Melania Krisna

baru saja
Memilih: BPP
Pembentukan BPP sebagai badan semi independen yang akan menggantikan peran dan fungsi DJP, seharusnya tidak hanya sebagai upaya pemberian kewenangan lebih bagi lembaga penerimaan pajak dalam hal pembuatan kebijakan perpajakan. Langkah tersebut juga harus dipandang sebagai upaya pemerintah untuk memperbaiki manajemen internal lembaga tersebut. Lembaga semi independen memiliki keleluasaan lebih dalam menentukan sistem manajemen kelembagaannya, tidak terpaku pada sistem kepegawaian dan birokrasi kaku yang dianut oleh pemerintah. Tujuannya agar pengelolaan organisasi tersebut dapat dilakukan dengan lebih efektif, dengan mengelola sumber daya manusia yang berkompeten, profesional dan kredibel. Sehingga, BPP mampu memberikan pelayanan prima dalam administrasi perpajakan bagi masyarakat dan mampu menjadi agen pemerintah dalam menerapkan kebijakan perpajakan yang kompetitif sebagai sumber penerimaan terbesar negara Indonesia hingga kini. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

okevanrianus

baru saja
Memilih: DJP
Ini bukan tentang masalah sudah saatnya DJP naik kelas. Namun ini tentang revolusi birokrasi di dalam tubuh DJP itu sendiri. Ingat perubahan tidak menjamin adanya perbaikan. Adanya BPP tidak serta merta menjadi penyelesaian atas segala persoalan perpajakan selama ini. Bagaimana cara DJP dapat memperbaiki image sebagai sebuah institusi “debt collector” menjadi sebuah partner bagi para wajib pajak? Ataupun bagaimana cara DJP dapat menjalin sinergi dengan para wajib pajak menjadi satu kesatuan yang saling membutuhkan satu sama lain. Poin-poin tersebut harusnya menjadi dasar dan semangat perbaikan bagi DJP. Ingat sesering apapun sebuah pohon merubah warna daunnya, dia masih pohon yang sama dengan akar yang sama. Perubahan DJP menjadi BPP tidak akan memberi arti apa-apa jika akarnya permasalahannya masih sama. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Helmi Zus Rizal

baru saja
Memilih: BPP
Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) mengklasifikasikan 9 kewenangan administrasi yang idealnya dibutuhkan otoritas pajak. Mulai dari kewenangan membuat peraturan, kewenangan pengampunan dari sanksi atau denda, mendesain sendiri struktur organisasi internal, penganggaran, manajemen, perekrutan karyawan, memperkerjakan atau memecat karyawan, negoisasi penetapan upah karyawan, sampai dengan menetapkan standar pelayanan yang akan diterapkan. Selama ini, Ditjen Pajak kesulitan mencapai target yang ditetapkan oleh Kemenkeu. Selain target penerimaan pajak yang mengalami kenaikan signifikan setiap tahun, Ditjen Pajak juga kesulitan menetapkan kebijakan yang diperlukan untuk mencapai target tersebut karena banyaknya benturan kepentingan. Melihat porsi APBN yang 70% - 80% bersumber dari pajak, sudah seharusnya Ditjen Pajak diberikan fungsi dan kewenangan lebih dengan bertanggung-jawab langsung kepada presiden. Apabila dikhawatirkan DJP akan menjadi lembaga super body maka dapat dibentuk dewan pengawas atau komisi seperti di Singapura misalnya. Dengan menjadi BPP, Ditjen Pajak akan lebih fleksibel dalam penyusunan kebijakan untuk mencapai target, selain itu akan lebih fleksibel dalam menentukan anggaran dan SDM yang diperlukan organisasi. Satu hal lagi, saat ini Ditjen Pajak seperti ketinggalan dengan perkembangan ekonomi terutama ekonomi digital, baik dari segi regulasi, SDM, maupun perangkat keras (hardware). Seharusnya dengan menjadi BPP, dengan segala fleksibilitas yang dimiliki, gap tersebut bisa dikurangi.
list-comment-debate-photo-profile

Addhien Hudi Utomo

baru saja
Memilih: BPP
Memang sudah seharusnya DJP diberi kewenangan serta otonomi yang lebih besar agar lebih maksimal dalam mengumpulkan penerimaan pajak.Dibawah kendali Kementrian Keuangan, DJP sulit merealisasikan strateginya sehingga target tidak tercapai. Mungkin Kementrian Keuangan memang mengerti tentang pajak, tetapi hanya sekedar 'mengerti', tidak tau detail bagaimana seluk-beluknya, dan bagaimana merealisasikan penerimaan pajak secara maksimal. Maka dari itu kehadiran BPP sangat dinantikan agar lebih cepat dalam membuat regulasi dan tidak terganggu oleh birokrasi di level Menteri Keuangan maupun Menko Perekonomian. Karena BPP secara kelembagaan adalah lembaga yang independen sehingga bisa langsung berdiskusi dengan Presiden. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Ilham Khanafi

baru saja
Memilih: BPP
NKRI ini didirikan karena masyarakat menyadari bahwa ada kebutuhan untuk mencapai cita-cita bersama yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Jadi mengenai kesejahteraan, maka kesejahteraan itu adalah kesejahteraan yang berkeadilan. Dengan demikian, ini sudah ada kesepakatan bahwa semua menyadari cita-cita itu tidak akan tercapai jika hanya dilakukan secara individual. Nah karena itulah perlu ada wadah, wadah itulah yang disebut Badan Penerimaan Pajak, bukan hanya itu saja coba kita lihat 10 tahun terakhir target penerimaan pajak sampai saat ini belum juga tercapai, itu fakta. Kita lihat saja contohnya yaitu Uganda kita sering menganggap bahwa dia itu negara yang terbelakang, tapi dari segi otoritas perpajakannya dia jauh lebih advance. Karena negara itu menyadari betul bahwa pajak ini darahnya negara, sehingga memang tidak cukup kemudian dia itu dikelola setingkat kementerian, hasilnya efektifitas dan efisiensi dari Otoritas Pemungutan Pajak meningkat #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Ulphi Suhendra

baru saja
Memilih: BPP
Sudah saat nya DJP menjadi institusi mandiri, sehingga lebih mudah dalam mengelola SDM dan pemberian kesejahteraan bagi pegawai, hal ini diyakini semakain meningkatkan integritas dan semangat pehgawai dalam mencapai target penerimaan yang tiap tahunnya terus meningkat. Selain itu institusi ini akan jauh dengan konflik kepentingan dan lebih independen.
list-comment-debate-photo-profile

syahrul gunawan

baru saja
Memilih: DJP
Tetap menjadi DJP sebagaimana dilakukan saat ini, karna apabila menjadi BPP atau semi-independen, dikhawatirkan akan menjadi alat politik sebagaimana lembaga yang di isi oleh kalangan partai (non profesional). Dan apabila DJP keluar dalam lingkup kementerian keuangan, bagaimana dengan Bea Cukai yang penuh syarat koordinasi dalam wilayah teritorial Indonesia. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Bung Obet

baru saja
Memilih: DJP
DJP harus ada dan tidak terpisah agar bisa diawasi penerimaannya. Gimana kalo terpisah sapa yg bisa monitor Penerimaan Negara kelak. Ntar mirip BUMN terus Defisit...
list-comment-debate-photo-profile

Sas Sasongko

baru saja
Memilih: BPP
pengemplang pajak lebih berdosa drpd koruptor. rata2 koruptor baru mengambil uang negara ketika uang itu telah dikeluarkan dari kantong kas negara. sementara pengemplang pajak sudah mengambil uang negara bahkan saat sebelum uang tsb sempat masuk ke kantong negara. jika untuk memberantas koruptor saja negara membentuk KPK dg kewenangan yg luar biasa, ditambah kerja samanya dg PPATK, Polisi, dan Jaksa. Bagaimana langkah nyata negara untuk memberantas pengemplang pajak yg lebih berdosa drpd koruptor tsb? pengemplang pajak sudah sangat luar biasa, salah satu buktinya adalah ketika program Amnesty kemarin, banyak harta yg bertahun2 lolos dr pengawasan negara yg kemudian diungkapkan oleh para pengemplang pajak. Akankah negara akan membiarkan begitu saja para pengemplang pajak?? semoga tidak, dan semoga Badan atau apalah itu namanya bisa lebih kuat drpd KPK, bukan hanya organisasi yg masih tertidur pulas bermimpi dan mengharap agar para pengemplang pajak segera bertaubat..
list-comment-debate-photo-profile

Krisna

baru saja
Memilih: DJP
Bisa ada koordinasi yg baik dengan dept keuangan
list-comment-debate-photo-profile

Erwin Yuniarto

baru saja
Memilih: BPP
Dengan menjadi BPP, kemandirian organisasi, manjemen keuangan dan SDM yg langsung di bawah Presiden akan menjadikan BPP dapat bekerja lebih maksimal dan efektif mencapai target penerimaan pajak
list-comment-debate-photo-profile

Surawijaya

baru saja
Memilih: BPP
Pada 9 Desember 2016 lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani Keputusan Menteri Keuangan nomor 885/KMK.03/2016 tentang Tim Reformasi Perpajakan. Keputusan menteri keuangan ini memulai pekerjaan besar menggapai cita-cita. Direktorat Jenderal Pajak pernah memiliki visi “Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat”. Visi ini ditetapkan sekitar awal reformasi Direktorat Jenderal Pajak pada 2002. Waktu itu, visi “manajemen perpajakan kelas dunia” seperti cita-cita-cita di atas langit. Tetapi sesuai namanya, visi memang harus menuliskan sesuatu yang sedang diperjuangkan. Perjuangan itu sampai sekarang belum selesai. Direktorat Jenderal Pajak masih banyak tertinggal dibandingkan dengan otoritas pajak lain, salah satunya dari sisi organisasi sebagai otoritas pajak. BPP adalah solusi terbaik
list-comment-debate-photo-profile

Adi Saputra

baru saja
Memilih: BPP
Terkait dengan pembentukan BPP sebagai lembaga semi-independen ataupun DJP dibawah naungan KEMENKEU keduanya harus memiliki tujuan yang sama berlandaskan nilai-nilai yang tertuang dalam UUDS 1945. Kita ketahui selama ini penerimaan negara yang paling besar diperoleh dari pajak kurang lebih 70 persen. pembentukan BPP sebagai lembaga semi-independen memang dirasa perlu dalam memperbaiki kinerja, aturan-aturan serta aspek perpajakan yang selama ini dirasa masih kurang optimal. dengan berdirinya BPP diharapkan agar lembaga perpajakan bisa lebih fokus dalam menentukan kebijakan apa yang akan diambil dalam meningkatkan penerimaan pajak. BPP yang mencakup berbagai kalangan stakeholder mulai dari perwakilan pengusaha, asosiasi, akademisi, praktisi, dan pemerintah membuat kompleksitas lembaga ini semakin baik. sehingga permasalahan-permasalahan yang selama ini ada diharapkan dapat diselesaikan dengan sebijak mungkin. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Suhardiman

baru saja
Memilih: BPP
BPP akan menjadi institusi yang berwibawa dan elegan. Dari sudut pencapaian tujuan sebagai pengumpul pundi-pundi penggerak roda pembangunan akan lebih efektif dan efisien. Diluar itu BPP dimungkinkan membentuk CSR sebagai pengimbang fungsi kolektif terhadap masyarakat. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Edwin

baru saja
Memilih: BPP
Saya pilih BPP Fakta selama satu dekade terakhir tax ratio dan penerimaan negara sektor pajak tidak tercapai menjadi tanda bahwa DJP yang hanya unit eselon I tidak sanggup menanggung beban. BPP diharapkan dapat dengan cepat dan luwes mengantisipasi perubahan dengan cepat dan tepat mengeluarkan kebijakan. Kekhawatiran BPP menjadi superbody atau kendaraan politik dapat ditangkis dengan pembentukan dewan pengawas yang kuat. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Suyetno effendi

baru saja
Memilih: BPP
saya pilih BPP karena BPP langsung dibawah presiden dan bertanggung jawab terhadap presiden sehingga lebih cepat dan praktis, tanpa intervensi dari pihak manapun
list-comment-debate-photo-profile

Marbowo Leksono

baru saja
Memilih: BPP
BPP bisa menjadi pilihan sebagai penyegaran jika memang djp.dibawah kementerian keuangan tidak pernah mencapi target penerimaan pajak dalam 10 tahun terakhir. BPP dengan segala kewenangannya yang besar dan luas yang harus tetap diawasi oleh sebuah dewan pengawas agar tidak menjadi lembaga superbody. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

setiawan

baru saja
Memilih: BPP
agar kewenangan mengatur internal menjadi lebih efektif dan efisien sehingga konsentrasi dan fokus pengumpulan pajak menjadi lebih baik
list-comment-debate-photo-profile

Bang Mus

baru saja
Memilih: BPP
harus lebih independen dan bermartabat, karena menopang 70% lebih penerimaan negara
list-comment-debate-photo-profile

Pupunk

baru saja
Memilih: BPP
Agar Indonesia memiliki Badan yang mengelola penerimaan negara dr pajak yang independen, dapat mengelola SDM dan anggaran secara mandiri, bebas dr pengaruh (kepentingan) politik, dan memiliki kewenangan untuk mengakses sumber2 data yg dibutuhkan
list-comment-debate-photo-profile

predi Sinaga

baru saja
Memilih: BPP
Menurut saya, BPP akan lebih baik dari DJP. ditinjau dari 2 hal yang pertama, BPP akan mempunyai wewenang yang lebih luas untuk membuat kebijakan yang selama ini tidak mampu mengimbangi ekonomi yang dinamis sehingga menghambat penerimaan pajak itu sendiri. Yang kedua adalah, BPP sebagai otoritas pajak setara kementerian akan memiliki wewenang yang lebih luas dalam membuat regulasi pajak. kita lihat betapa banyaknya ketidakpastian sistem pajak khususnya dibidang regulasi perpajakan, oleh karena itu, dengan adanya kewenangan membuat regulasi yang lebih luas, maka BPP akan bergerak lebih cepat dari sebelumnya yang harus mempertimbangkan kebijakan dari Kementerian Keuangan dalam membuat regulasi. Sebagai otoritas pajak, BPP tidak perlu ditakutkan akan menjadi badan yang overpower dalam membuat kebijakan karena akan ada supervisi atau dewan pengawas yang dibentuk berdasarka payung hukum sehingga BPP akan bekerja secara luas namun terkontrol oleh adanya payung hukum. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Wisnu Widodo

baru saja
Memilih: BPP
sudah berapa tahun penerimaan dr pajak tidak tercapai? pernah ada kajian khusus/konsen atau gebrakan dr presiden/pemerintah terkait hal ini? yang ada malah kebijakan yang menurunkan pajak demi menaikkan pertumbuhan ekonomi seperti tax amnesty dll. tapi apa efek pertumbuhan ekonomi dr kebijakan terlihat? anda yg bs menjawab. saya hanya menanyakan, dan menurut saya harus ada gebrakan dr pemerintah seperti membentuk bpp.
list-comment-debate-photo-profile

Suheri

baru saja
Memilih: BPP
Sesuai psl 23A UUD 1945 "untuk keperluan negara" maka otoritas pajak bertanggung jawab kepada presiden sebagai kepala negara. Menempatkan otoritas pajak dibawah kementerian yg bertanggung jawab kepada presiden sebagai kepala pemerintahan menyebabkan fungsi regulern pajak MENCEGAH KORUPSI dan penyalahgunaan wewenang dan jabatan kurang optimal
list-comment-debate-photo-profile

Sukarso Joyodiningrat

baru saja
Memilih: BPP
badan dibawah presiden akan lebih kuat, banyak badan yg kurang penting berada dibawah presiden, pajak yg sangat penting kok belum jadi badan, padahal Pak Jokowi udah nyuruh melalui nawacita.
list-comment-debate-photo-profile

Krishna Triswara Wisnu

baru saja
Memilih: BPP
badan penerimaan pajak sudah tercantum dalam nawa cita presiden jokowi, sehingga sudah menjadi visi misi presiden dan karena presiden sudah menyatakan tidak boleh ada visi misi menteri maka Ibu Sri Mulyani harus menjalankan perintah presiden ini.. ini juga merupakan best practice bagi tax administrator di dunia, bpp akan mempunyai otoritas yang lebih luas dan semi-independen sehingga akan lebih efektif dalam menghimpun penerimaan pajak
list-comment-debate-photo-profile

Arief Suryonegoro

baru saja
Memilih: DJP
DJP dan DJBC bagian dari kementerian keuangan. kalau BPP kesannya seperti dipisahkan atau tersendiri di luar kemkeu. DJP masih valid tak perlu ganti menjadi BPP
list-comment-debate-photo-profile

harry gunawan

baru saja
Memilih: BPP
Saya setuju apabila di bentuk BPP, karena Pemerintah perlu konsen yang lebih tinggi lagi terhadap institusi Penerimaan Negara, karena defisit APBN juga disebabkan salah satunya oleh kurangnya penerimaan negara yang mana menyebabkan pemerintah memilih instrument utang, dengan dikuatkannya institusi pajak menjadi BPP diharapkan lebih memiliki power dan lebih cepat dalam membuat kebijakan, yang mana diketahui kadangkala djp lambat membuat kebijakan karena birokrasi yang terlalu panjang, terkait kebijakan fiskal merupakan wewenang kemenkeu seharusnya dicarikan alternatif agar kedua institusi ini tidak saling tumpang tindih dalam membuat kebijakan fiskal yang nanti dapat dituangkan mekanismenya dalam Undang-Undang pembuatan Badan Penerimaan Pajak, dengan mendiamkan hal tersebut berlarut" hanya membuat djp makin terlihat berjalan ditempat, padahal kita ketahui fiskus sudah bekerja keras menghimpun penerimaan negara #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Cahyani Adina

baru saja
Memilih: BPP
Saya memilih untuk dijadikan semi otonom atau tidak dibawah Kemenkeu tetapi tetap saling berkoordinasi, karena dapat dilihat dari kesuksesan metode ini yang sudah diimplementasikan di beberapa negara, seperti Australia, Jepang, dan Korea Selatan #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Asrul Daeng Lewa

baru saja
Memilih: BPP
10 tahun tidak pernah capai target, kebijakan antara kemenkeu dan DJP saling bertolak belakang. Kebijakan pemotongan tarif, pembebasan pajak, pengampunan pajak, tapi target tidak diubah. ya sampai ganti presiden 100x tetap gak bakalan bisa tercapai. organisasi sebesar DJP harusnya mengurus penerimaan saja, langsung di bawah presiden. mau kejar pajak kok gak boleh penagihan, penyitaan dan penyanderaan gak boleh diekspose. lha bagaimana bisa jadi efek jera bagi yg lain?
list-comment-debate-photo-profile

Titis Prastowo

baru saja
Memilih: BPP
BPP agar tercipta sebuah Badan Penerimaan Negara yang mandiri, akuntabel, independen dan bebas campur tangan unsur politis.
list-comment-debate-photo-profile

Agus Priyono II

baru saja
Memilih: BPP
Badan penerima pajak saja. Kalau direktorat jenderal pajak terlalu banyak, direktorat di indonesia. Sudah bayak jenderal juga. Sekedar opini. Semoga giveaway dapat. Aamiin. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Paniboi

baru saja
Memilih: BPP
melanjutkan reformasi dan moder isasi perpajakan yg saat ini terkendala pada fleksibiltas di bidang anggaran ,sdm dan proses bisnis organisasi. mengikuti dinamika dunia usaha yg berkembang cepat dari hari kehari sementara saat ini belum bisa mengikuti karena keterbatadan fleksibilitas tersebut
list-comment-debate-photo-profile

Barli Zainul

baru saja
Memilih: BPP
Sudah sejak 2008 belum tercapai lagi target yg diamanatkan... mungkin BPP jawabannya, enggak jaminan tapi patut dipertimbangkan sebagai solusi... demi kemandirian bangsa dan sesuai nawa cita bapak presiden... InsyaAllah.
list-comment-debate-photo-profile

Didik Yandiawan

baru saja
Memilih: BPP
repidosOsoBosoborEAlasan memilih BPP: 1. UUD 1945 mengamanatkan pemungutan pajak yang adil berdasarkan UU demi terwujudnya kesejahteraan umum dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. 2. Sejalan dengan visi dan misi Presiden dan Wapres RI terpilih, kebutuhan pembiayaan APBN yang meningkat secara gradual membutuhkan terobosan berupa reformasi birokrasi dan perampingan eselonisasi. 3. Kepatuhan dan kontribusi penerimaan pajak wajib ditingkatkan dengan melaksanakan agenda reformasi perpajakan yang ditopang oleh pilar organisasi, sumber daya manusia, teknologi informasi, proses bisnis, dan peraturan. 4. Dalam mewujudkan akselerasi fiskal perlu struktur kelembagaan yang lincah, ramping, responsif, dan adaptif terhadap kecepatan perubahan di era ekonomi digital. 5. Penguatan fungsi analisis transaksi keuangan dan adminitrasi penerimaan perpajakan dalam rangka mewujudkan transparansi ekonomi di era pertukaran data dan informasi perpajakan dan pencegahan tipikor.
list-comment-debate-photo-profile

Ardiansyah Denny Wijaya

baru saja
Memilih: BPP
Demi kemandirian APBN
list-comment-debate-photo-profile

Okki Prasetyo

baru saja
Memilih: BPP
bpp.. krn jaman Soekarno dlu pajak setara kementerian/BI semoga penerimaan tercapai
list-comment-debate-photo-profile

Mm

baru saja
Memilih: BPP
Bpp karena djp adalah organisasi besar yg harus dapat mengurus sdm dan anggaran serta kebijakan
list-comment-debate-photo-profile

Timothy Lionel

baru saja
Memilih: BPP
BPP karna best practice menunjukkan bahwa sara (semi-autonomous revenue authorities) lebih efektif, misalkan: • Peningkatan pendapatan publik tercermin dalam rasio pajak yang lebih tinggi dan pertumbuhan pendapatan riil • Efisiensi yang lebih besar dalam pemanfaatan sumber daya publik melalui independensi/otonomi keuangan dan administrasi • Mempekerjakan staf yang kompeten, disiplin, dan lebih berkualitas melalui kebebasan untuk menawarkan kompensasi yang lebih tinggi daripada layanan sipil dan kebebasan untuk merekrut dan memberhentikan dengan syarat sendiri • De-politisasi administrasi perpajakan • Mengurangi korupsi, sehingga meningkatkan kredibilitas perpajakan pada khususnya dan pemerintah pada umumnya • Peningkatan layanan wajib pajak dan pengurangan biaya kepatuhan WP • Etos kerja yang lebih baik dan modifikasi budaya administrasi dari reaktif, birokratis, dan bermusuhan menjadi proaktif dan profesional • Integrasi pajak dan basis data WP
list-comment-debate-photo-profile

Yanuar Arafat

baru saja
Memilih: BPP
untuk kemandirian bangsa
list-comment-debate-photo-profile

Amin Kiagus

baru saja
Memilih: BPP
BPP dong. Untuk organisasi sebesar DJP yang berkontribusi sangat besar buat negara kita tercinta ini sudah seharusnya berdiri sendiri langsung di bawah Presiden
list-comment-debate-photo-profile

Om Tuwek

baru saja
Memilih: BPP
BPP diperlukan karena terdapat fleksibilitas dalam sumber daya manusia. dg petugas yg di luar aturan ASN maka akan lebih mudah mendapatkan org2 yg lebih kompeten.
list-comment-debate-photo-profile

Syamsul Aspar Basri

baru saja
Memilih: BPP
sesuai dgn program nawacita Mr. President semoga melalui BPP dapat membuat salah satu unit organisasi terbesar di kemenkeu ini bisa lebih fleksibel mengatur kebijakan perpajakan yang dapat meningkatkan tax ratio danpencapaian ttarget penerimaan pajak dengan posisi struktur langsung di bawah Mr. President.
list-comment-debate-photo-profile

Indramahendra

baru saja
Memilih: BPP
Dibawah Presiden yg bersih, BPP akan responsif dlm aksi pengamanan target penerimaan shg tercapai 100% atau lebih karena sekali lagi kemudahan reaksi, misal pembentukan KPP Pratama yg baru pada suatu Kab atau Kota.
list-comment-debate-photo-profile

Falar Fitra

baru saja
Memilih: BPP
Meringankan tugas bu sri..😀
list-comment-debate-photo-profile

Robby Ayahqays

baru saja
Memilih: BPP
perlu bpp 1. fleksibitas sdm, anggaran dan sdm terpwnuhi 2. posisi strategis dlm prtahanan ekonomi. alat politik sehingga harus di bawa presiden 3. sinergi dimudahkan bila kedudukan setara saama sama level kementerian