KINERJA EKSPOR

Ini Penyebab Ekspor RI Juli 2016 Anjlok

Redaksi DDTCNews | Senin, 15 Agustus 2016 | 16:57 WIB
Ini Penyebab Ekspor RI Juli 2016 Anjlok

JAKARTA, DDTCNews – Meskipun neraca perdagangan mengalami surplus, akan tetapi kinerja perdagangan ekspor Indonesia pada Juli 2016 tercatat mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan pada Juni 2016. Ekspor Juli turun sebesar 26,67% atau hanya US$9,51 miliar, dibandingkan Juni 2016 yang tercatat US$12,91 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan ada dua faktor utama yang memengaruhi kinerja nilai ekspor Indonesia pada periode Juli 2016, salah satunya adalah faktor perlambatan ekonomi global, yang memengaruhi permintaan ekspor.

“Faktor penyebab lain adalah libur lebaran yang membuat banyak perusahaan menghentikan produksi dan pengiriman barang,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (15/8).

Baca Juga:
BKF Waspadai Dampak Kondisi Geopolitik terhadap Neraca Perdagangan RI

Pasalnya, Suryamin menghitung pada Juli 2016 hanya terdapat 16 hari kerja sehingga memengaruhi kinerja ekspor.“Hari kerja yang berkurang cukup banyak ternyata menjadi pengaruh pada nilai ekspor, hingga ekspor non migas Indonesia,” tambahnya.

Menurut Suryamin, meskipun kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikkan pada bulan Juli, namun capaian tersebut masih terbilang wajar. Alasannya, penurunan serupa juga pernah terjadi pada Juli 2013 dan 2014 silam.

"Pada tahun 2013, penurunan terjadi sebelum dan saat lebaran sebesar US$2 miliar, dan pada tahun 2014 menurun US$1 miliar," ungkap Suryamin.

Baca Juga:
Surplus Perdagangan Februari 2024 Mengecil, Begini Catatan BPS

Adapun ekspor non migas pada Juli 2016 mencapai US$8,52 miliar atau mengalami penuruan sebesar 27,75% dibanding Juni 2016.

Secara kumulatif, Suryamin melanjutkan, nilai ekspor Indonesia Januari-Juli 2016 mencapai US$79,08 miliar atau mengalami penurunan 12,02% dibanding periode yang sama di tahun 2015. “Hal ini juga terjadi pada ekspor non migas yang menurun 8,78% atau US$71,59 miliar,” jelasnya.

Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari – Juli 2016 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$14,28 miliar atau 18,06%, kemudian disusul Jawa Timur dengan nominal US$10,97 miliar atau 13,88%, dan terakhir dari Kalimantan Timur US$7,69 miliar atau 9,72%. (Amu)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 15 Mei 2024 | 12:01 WIB KINERJA PERDAGANGAN

Neraca Perdagangan Surplus 3,56 Miliar Dolar AS pada April 2024

Selasa, 23 April 2024 | 09:45 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BKF Waspadai Dampak Kondisi Geopolitik terhadap Neraca Perdagangan RI

Senin, 22 April 2024 | 12:07 WIB KINERJA PERDAGANGAN

Neraca Perdagangan RI Surplus US$4,47 Miliar pada Maret 2024

Jumat, 15 Maret 2024 | 10:15 WIB KINERJA PERDAGANGAN

Surplus Perdagangan Februari 2024 Mengecil, Begini Catatan BPS

BERITA PILIHAN