KINERJA PERDAGANGAN

Neraca Perdagangan RI Surplus US$4,47 Miliar pada Maret 2024

Dian Kurniati | Senin, 22 April 2024 | 12:07 WIB
Neraca Perdagangan RI Surplus US$4,47 Miliar pada Maret 2024

Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat peti kemas di dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (24/3/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Februari 2024 mencapai US$19,31 miliar atau turun 5,79 persen dibanding ekspor Januari 2024, dan dibanding Februari 2023 nilai ekspor turun sebesar 9,45 persen. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Maret 2024 mencatatkan surplus senilai US$4,47 miliar.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan surplus neraca perdagangan tersebut terjadi karena ekspor mencapai US$22,43 miliar dan impor US$17,96 miliar. Kinerja neraca perdagangan ini melanjutkan tren surplus yang terjadi sejak Mei 2020 atau 47 bulan berturut-turut.

"Surplus ini lebih tinggi dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan bulan lalu dan bulan yang sama pada tahun 2023," katanya, Senin (22/4/2024).

Baca Juga:
Batasan Jenis dan Jumlah Barang Kiriman PMI Dihapus, Begini Kata BP2MI

Amalia mengatakan surplus neraca perdagangan pada Maret 2024 terutama berasal dari sektor nonmigas senilai US$6,51 miliar. Namun, surplus juga tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$2,04 miliar.

Mengenai ekspor Indonesia pada Maret 2024 yang mencapai US$22,43 miliar, terjadi penurunan sebesar 4,19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Khusus ekspor nonmigas, nilainya US$21,15 miliar atau turun 4,21% secara tahunan.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2024 mencapai US$62,20 miliar atau turun 7,25% dibanding periode yang sama 2023. Sementara ekspor nonmigas, nilainya secara akumulasi mencapai US$58,30 miliar atau turun 7,53%.

Baca Juga:
Update 2024, Apa Itu Barang Kiriman?

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari–Maret 2024 turun 4,92% secara tahunan. Kondisi serupa juga terjadi pada ekspor hasil pertambangan dan lainnya yang turun 17,31%.

Sementara itu, ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 8,05%.

Pada Maret 2024, ekspor nonmigas terbesar tercatat ke China senilai US$4,75 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,19 miliar, dan India US$1,78 miliar. Kontribusi ekspor ke 3 negara ini mencapai 41,22%.

Baca Juga:
Bea Cukai Terima 6.637 Permohonan Keberatan Selama Kuartal 1/2024

Di sisi lain, Amalia memaparkan nilai impor Indonesia pada Maret 2024 yang mencapai US$17,96 miliar mengalami penurunan 12,76% secara tahunan. Impor migas tercatat US$3,33 miliar atau naik 10,34% dibandingkan dengan Maret 2023, sedangkan impor nonmigas US$14,63 miliar atau turun 16,72%.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Maret 2024 yakni China senilai US$16,44 miliar atau 35,83%, diikuti Jepang senilai US$3,30 miliar atau 7,19%, dan Thailand US$2,70 miliar atau 5,88%.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Maret 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan pada golongan bahan baku/ penolong sebesar 2,01%. Sementara golongan barang konsumsi dan barang modal masing-masing naik 16,11% dan 0,07%.

Golongan bahan baku/penolong menyumbang 72,81% dari total nilai impor pada Maret 2024, sedangkan golongan barang konsumsi dan barang modal masing-masing 17,2% dan 9,99%. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 04 Mei 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Batasan Jenis dan Jumlah Barang Kiriman PMI Dihapus, Begini Kata BP2MI

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:30 WIB KAMUS KEPABEANAN

Update 2024, Apa Itu Barang Kiriman?

Jumat, 03 Mei 2024 | 10:15 WIB LAYANAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Bea Cukai Terima 6.637 Permohonan Keberatan Selama Kuartal 1/2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 09:00 WIB TARIF BEA KELUAR CPO

Tarif Bea Keluar CPO Tetap US$52 per Ton pada Bulan Ini

BERITA PILIHAN
Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal yang Wajib Dilakukan WP ketika Diperiksa

Sabtu, 04 Mei 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Batasan Jenis dan Jumlah Barang Kiriman PMI Dihapus, Begini Kata BP2MI

Sabtu, 04 Mei 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Jenis Barang yang Dapat Layanan Rush Handling Ditambah, Apa Saja?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:00 WIB KEANGGOTAAN OECD

Proses Masuk OECD, RI Rampungkan Initial Memorandum Tahun Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 07:35 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

DJP Memulai Penelitian Komprehensif, Ikuti Daftar Prioritas Pengawasan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 07:30 WIB KOTA PANGKALPINANG

Hindari Sanksi, Pemkot Wanti-Wanti WP Bayar Pajak Sebelum Jatuh Tempo

Jumat, 03 Mei 2024 | 19:49 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Masih Bisa Sampaikan Laporan Keuangan secara Manual Jika Ini

Jumat, 03 Mei 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Harga Minyak Mentah RI Naik, Imbas Ketegangan di Timur Tengah