PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Inti Melambat, Pemerintah Klaim Daya Beli Tidak Melemah

Muhamad Wildan | Selasa, 06 Juni 2023 | 09:45 WIB
Inflasi Inti Melambat, Pemerintah Klaim Daya Beli Tidak Melemah

Pedagang mengambil tembakau jualannya di Cibubur, Jakarta, Senin (5/6/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Mei 2023 secara year on year (yoy) sebesar 4 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,84 dengan penyumbang inflasi terbesar kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 0,48 persen. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengeklaim perlambatan inflasi inti pada Mei 2023 bukan disebabkan oleh penurunan daya beli, melainkan karena berkurangnya pembelian barang hasil manufaktur oleh konsumen pascalebaran.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan setelah lebaran konsumsi masyarakat bergeser dari barang-barang komponen inti ke barang-barang yang merupakan bagian dari komponen harga pangan bergejolak atau volatile food.

"Permintaan tinggi bergeser ke komponen harga bergejolak khususnya bahan makanan dan minuman serta makanan dan minuman jadi karena adanya kecenderungan banyaknya aktivitas sosial seperti hajatan, pesta, atau darmawisata oleh masyarakat," ujar Pudji, Senin (5/6/2023).

Baca Juga:
Fenomena El Nino Berdampak ke Inflasi? Ini Kata Kemenkeu

Pudji menjelaskan inflasi inti cenderung naik pada bulan-bulan tertentu, utamanya pada tahun ajaran baru.

Untuk diketahui, inflasi inti pada Mei 2023 tercatat hanya sebesar 2,66%, lebih rendah bila dibandingkan inflasi inti pada April 2023 yang mencapai 2,83%.

Komoditas dengan andil paling besar terhadap inflasi inti antara lain kontrak dan sewa rumah, biaya perguruan tinggi, emas perhiasan, dan upah asisten rumah tangga.

Baca Juga:
Ada Tren Kenaikan Harga Gula Pasir, BPS Ungkap Dampaknya ke Inflasi

Adapun komponen volatile food mencatatkan inflasi sebesar 3,28%, lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 3,74%. Inflasi pada komponen volatile food didorong oleh beras, telur ayam ras, bawang putih, dan bawang merah.

"Inflasi bahan makanan terus memberikan andil positif terhadap inflasi. Pada Mei 2023, secara bulan komponen bahan makanan ini mengalami inflasi 0,5% dengan andil 0,1%," ujar Pudji. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 25 September 2023 | 17:00 WIB INFLASI TAHUNAN

Fenomena El Nino Berdampak ke Inflasi? Ini Kata Kemenkeu

Senin, 25 September 2023 | 11:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Tren Kenaikan Harga Gula Pasir, BPS Ungkap Dampaknya ke Inflasi

Kamis, 21 September 2023 | 11:11 WIB UU APBN 2024

DPR Sahkan RUU APBN 2024 Jadi Undang-Undang

Selasa, 19 September 2023 | 11:07 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Beri Andil ke Inflasi, Jokowi Yakin Harga Beras Turun dalam 3 Pekan

BERITA PILIHAN
Minggu, 01 Oktober 2023 | 16:00 WIB SURVEI PAJAK DAN POLITIK

Masih Ada Waktu! Yuk, Isi Survei Pajak dan Politik Ini

Minggu, 01 Oktober 2023 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP: Ketentuan Benturan Kepentingan Pegawai Pajak Bakal Diperinci

Minggu, 01 Oktober 2023 | 14:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PHTB Rumah Sederhana Kena PPh Final 1 Persen, Begini Aturannya

Minggu, 01 Oktober 2023 | 14:00 WIB UJI MATERIIL

MA Cabut Aturan KPU soal Mantan Terpidana Jadi Caleg

Minggu, 01 Oktober 2023 | 11:00 WIB INFOGRAFIS KEPABEANAN

Permohonan Impor Barang Kiriman oleh Perusahaan Jasa Titipan

Minggu, 01 Oktober 2023 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Bawa Minol dari Luar Negeri Cuma Boleh 1 Liter, Lebihnya Dimusnahkan

Minggu, 01 Oktober 2023 | 09:00 WIB PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Tagih PNBP, Kemenkeu Perluas Penerapan Sistem Blokir Otomatis di K/L

Minggu, 01 Oktober 2023 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

Bali Bakal Pungut Pajak Turis, Kemenparekraf Adakan Sosialisasi

Minggu, 01 Oktober 2023 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PERPAJAKAN

Bea Masuk Produk Digital Dibahas di WTO, Begini Sikap Indonesia