Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani.
JAKARTA, DDTCNews – Kemenkeu menurunkan pagu belanja pemerintah pusat untuk tahun depan. Aspek efektivitas dan efisien menjadi panduan utama dalam belanja tahun fiskal 2020.
Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani menurunkan proyeksi pagu belanja dalam rapat panitia kerja (Panja) dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR. Menurutnya, penurunan pagu tersebut tidak akan mengurangi peran pemerintah dalam perekonomian nasional.
Adapun nilai belanja pemerintah pusat untuk kementerian/lembaga (K/L) untuk 2020 senilai Rp854 triliun. Pagu belanja tersebut turun dari tahun ini yang sebesar Rp855,4 triliun.
“Ini awal yang kita tetapkan sedikit turun dibanding pagu 2019 yang mencapai Rp855,4 triliun. Ini masih sangat sementara tentunya dan terbuka untuk dilakukan review nantinya,” katanya di ruang rapat Banggar, Kamis (27/6/2019).
Askolani menambahkan arah kebijakan belanja pemerintah pusat tahun depan untuk meningkatkan kapasitas belanja modal. Hitung-hitungan kenaikan masih dalam kalkulasi dengan opsi menurunkan belanja barang atau menggenjot penerimaan negara.
Sementara itu, fokus pemerintah dalam rencana kerja 2020 akan diarahkan kepada tiga aspek. Pertama, pengembangan sumber daya manusia. Kedua, pembangunan infrastruktur. Ketiga, pemantapan jaring pengaman sosial.
“Untuk mendukung prioritas pemerintah, efisiensi belanja barang K/L diupayakan supaya bisa dialihkan ke belanja produktif. Ini arah belanja K/L secara umum,” imbuhnya.
Data Ditjen Anggaran menunjukan sejak 2014-2019, rata-rata pertumbuhan belanja K/L per tahunnya sebesar 8,2%. Dari angka tersebut, belanja pegawai setiap tahunnya tumbuh 9,5%, belanja barang tumbuh 14,3%, dan belanja modal tumbuh 4,1%. (kaw)