Bendahara Negara Australia Jim Chalmers (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan). (foto: akun Instragram @smindrawati)
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan ceritanya bertemu dengan Bendahara Negara Australia Jim Chalmers di media sosial di Canberra.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Sri Mulyani, Kemenkeu dan Australian Treasury juga memperbarui kerja sama bilateral. Selama ini, kerja sama ekonomi kedua negara diwujudkan dalam kerja sama reformasi sektor keuangan dan fiskal yang salah satunya dilaksanakan melalui Prospera.
"Dalam hal ini, kita sepakat reformasi di kedua bidang tersebut harus terus dikawal di tengah segala ketidakpastian global," katanya dalam unggahan di akun Instagram @smindrawati, Rabu (21/9/2022).
Sri Mulyani menuturkan cakupan reformasi yang dimaksud antara lain seperti perihal makroekonomi, sektor keuangan, dana pensiun, transfer ke daerah, sampai dengan transisi energi yang adil dan berkelanjutan.
Menurutnya, Australia menjadi negara investor terbesar ke-15, tujuan ekspor terbesar ke-14, dan negara asal impor terbesar ke-7 bagi Indonesia. Dengan posisi tersebut, lanjutnya, kerja sama bilateral dan ekonomi kedua negara sangat penting untuk dijaga.
Tidak hanya membahas kerja sama bilateral, Sri Mulyani menyebut juga melakukan economic policy dialogue (EPD). Acara itu bertujuan membahas isu-isu internasional, regional, dan bilateral yang menjadi kepentingan bersama antara Kemenkeu dan Australian Treasury.
Dia berharap Indonesia dan Australia dapat mendapatkan mutual benefit berupa pertukaran sudut pandang dan informasi sehingga area cakupan reformasi dapat terus diakselerasi menjadi lebih baik bagi kedua negara.
Sri Mulyani juga memanfaatkan pertemuan itu untuk mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Australia atas komitmennya mendukung Indonesia menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang akan diselenggarakan pada November 2022.
Dalam KTT tersebut, setidaknya terdapat 3 agenda prioritas Presidensi Indonesia pada G-20 yang dibahas antara lain mengenai kesiapsiagaan pandemi, ekonomi digital, dan transisi energi.
Sri Mulyani juga berharap Australia memberikan dukungan dan masukan dalam keketuaan ASEAN Indonesia pada 2023.
"Australia akan tetap menjadi salah satu mitra utama Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi baik regional maupun global," ujarnya. (rig)