PIDATO MENKEU

Pacu Industri Manufaktur, Begini Rencana Sri Mulyani

Redaksi DDTCNews
Selasa, 25 April 2017 | 10.45 WIB
Pacu Industri Manufaktur, Begini Rencana Sri Mulyani

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan keseriusan Pemerintah Indonesia dalam menghidupkan lagi sektor manufaktur. Sebab, sektor tersebut merupakan kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, sektor manufaktur berkontribusi besar dalam meningkatkan produktivitas domestik yang berperan dalam menyokong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Maka itu, pemerintah telah merancang sederet strategi guna mendorong sektor manufaktur.

"Produktivitas di sektor manufaktur telah mendukung pertumbuhan Total Factor Productivity (TFP) di Indonesia. Namun, secara keseluruhan pertumbuhannya masih rendah," ujarnya saat memberikan sambutan dalam Seminar East Asia Pacific Department (EAP) on Unleashing Productivity di Kantor Bank Dunia, Washington D.C., Amerika Serikat, seperti dikutip dalam siaran pers, Jumat (21/4).

Sri mengakui Indonesia memiliki bonus demografi, dengan sekitar 60% penduduknya berusia di bawah 39 tahun. Tak hanya itu, menurutnya Indonesia juga memiliki potensi kreativitas dan inovasi yang sejalan dengan perkembangan teknologi.

"Dalam lingkungan yang berubah atau dinamis, persaingan global semakin ketat. Indonesia pada dasarnya memiliki banyak potensi dalam mengembangkan kewirausahaan, terutama bagi pengusaha muda dan perempuan," tuturnya.

Mengacu pada data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi di sektor manufaktur terus menanjak setidaknya dalam lima tahun belakangan. Sepanjang 2012-2016, realisasi investasi di sektor manufaktur tumbuh di kisaran 40%-50%-an sepanjang tahun. Terakhir pada 2016 lalu, realisasi investasi di sektor itu mencapai Rp335,8 triliun atau bertumbuh 54,8% dibanding tahun sebelumnya.

Adapun, mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja industri manufaktur besar dan sedang tercatat menurun. Hal tersebut terpantau dari perlambatan pertumbuhan produksi. Pada 2014 dan 2015, pertumbuhan produksinya mencapai 4,76%, namun turun menjadi 4% tahun lalu.

Sebaliknya, industri manufaktur mikro dan kecil tercatat mengalami pertumbuhan produksi. Pada 2014 pertumbuhannya mencapai 4,91% persen, lalu naik menjadi 5,71% pada 2015, dan terakhir mencapai 5,78% pada tahun lalu.

Adapun kebijakan strategis yang telah dirancang oleh pemerintah untuk industri manufaktur antara lain sebagai berikut:

  1. Memfasilitasi pertumbuhan industri pendukung;
  2. Memperbaiki infrastruktur: jalan, pelabuhan dan energi;
  3. Meningkatkan iklim investasi
  4. Mengoptimalkan industri nasional untuk bergabung dengan global value chain;
  5. Deregulasi yang berkelanjutan dalam bidang logistik dan distribusi;
  6. Menjamin ketersediaan faktor produksi dengan harga yang kompetitif, khususnya energi;
  7. Meningkatkan produktivitas subsektor manufaktur dengan lapangan kerja yang tinggi melalui penyediaan tenaga kerja yang sangat terampil; dan
  8. Meningkatkan pendidikan melalui pendidikan konvensional dan kejuruan sekolah.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.