Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Kementerian Keuangan menilai sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) yang tinggi per Maret 2021 mencerminkan kecukupan kas pemerintah yang aman. (Foto: DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan menilai sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) yang tinggi per Maret 2021 mencerminkan kecukupan kas pemerintah yang aman.
Per Maret 2021, tercatat SiLPA pada APBN mencapai Rp178,8 triliun, jauh lebih rendah dari SiLPA pada Februari 2021 yang mencapai Rp209,5 triliun.
"SiLPA Rp178,8 triliun yang menunjukkan lebih rendah dibandingkan dengan bulan lalu. Kecukupan kas pemerintah sangat-sangat aman," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara pada Konferensi Pers APBN KiTa Edisi April 2021, Kamis (22/4/2021).
Besarnya SiLPA per Maret 2021 tidak terlepas dari lebih tingginya realisasi pembiayaan bila dibandingkan dengan defisit anggaran. Realisasi pembiayaan anggaran per Maret 2021 mencapai Rp323 triliun. Sementara itu, defisit anggaran masih terjaga 0,82% dari PDB senilai Rp144,2 triliun.
Apabila diperinci, tercatat realisasi pembiayaan utang per Maret 2021 sudah mencapai Rp328,5 triliun atau 27,9% dari target pembiayaan utang yang mencapai Rp1.177,4 triliun pada tahun ini.
"Pembiayaan utang mencapai 63,9% dari target semester I/2021 atau 27,9% dari target APBN 2021. Ini menggambarkan kita masih relatif frontloading, issuance kita masih terutama masih cukup heavy di kuartal I/2021," sambung Suahasil.
Ia menambahkan pembiayaan utang diperlukan untuk menopang berbagai kebutuhan pembiayaan nonutang, defisit anggaran, dan akselerasi pemulihan ekonomi.
"Apakah defisit ini produktif? Jelas produktif karena memang untuk membantu masyarakat secara langsung pada situasi Covid-19 dan mendukung dunia usaha pulih kembali," katanya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.