Deretan gedung bertingkat di Jakarta. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 0,9%-1,9% tahun ini. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz
JAKARTA, DDTCNews—Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini pada kisaran 0,9%-1,9% dan akan membaik pada 2021 dengan ekonomi tumbuh 5%-6%.
Berdasarkan keterangan resmi BI, Senin (22/6/2020), geliat ekonomi dalam tahun berjalan ini melambat seiring dengan menurunnya ekspor, konsumsi rumah tangga dan investasi akibat kebijakan PSBB.
"BI memperkirakan proses pemulihan ekonomi mulai menguat pada kuartal/III 2020 sejalan relaksasi PSBB sejak pertengahan Juni 2020 serta stimulus kebijakan yang ditempuh," tulis BI dalam laporannya.
Meski geliat ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh melambat, lanjut BI, tekanan terhadap perekonomian domestik saat ini sudah mulai berkurang. Hanya saja, tekanan dari ekonomi global agaknya masih berlanjut.
Meski begitu, kontraksi perdagangan dunia dan penurunan harga komoditas dinilai tidak sedalam perkiraan semula. Pelonggaran pembatasan kegiatan ekonomi mulai mendorong geliat ekonomi pada beberapa negara.
Alhasil, risiko ketidakpastian global diproyeksikan menurun dan hal ini mendorong aliran modal masuk lebih besar ke negara berkembang termasuk Indonesia. Tekanan nilai tukar pada bulan-bulan ke depan juga bakal ikut berkurang.
Untuk diketahui, proyeksi BI berbeda dengan proyeksi Kementerian Keuangan saat rapat bersama Badan Anggaran (Banggar). Dalam rapat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi di kisaran -0,4 hingga 1%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan terhentinya kegiatan ekonomi, terutama di daerah-daerah dengan kontribusi PDB besar yaitu Pulau Jawa.
Jika ekonomi kuartal III/2020 mulai pulih, pertumbuhan ekonomi 2020 bisa di angka 1%. Namun bila pada tidak kunjung ada perbaikan, pertumbuhan ekonomi 2020 bakal mengalami kontraksi -0,4%. (rig)