PENANAMAN MODAL

Terbaru! Realisasi Investasi 2019 Tumbuh 12%

Redaksi DDTCNews
Rabu, 29 Januari 2020 | 13.51 WIB
Terbaru! Realisasi Investasi 2019 Tumbuh 12%

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

JAKARTA, DDTCNews – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi pada 2019. Laju investasi dalam negeri masih mampu tumbuh baik di tengah tekanan perekonomian.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan total realisasi investasi sepanjang tahun fiskal 2019 senilai Rp809,6 triliun. Capaian tersebut memenuhi 102,2% dari target yang dipatok senilai Rp792 triliun. Realisasi tersebut sekaligus mencatatkan pertumbuhan 12,24% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Realisasi tahun 2019 untuk investasi berhasil mencapai target. Ini menandakan pertumbuhan dan perbaikan ekonomi sudah lebih baik di mata investor,” katanya di Kantor BKPM, Rabu (29/1/2020).

Capaian BKPM yang melampaui target realisasi investasi ditopang oleh kinerja penanaman modal dalam negeri pada tahun lalu senilai Rp386,5 triliun. Realisasi tersebut memenuhi 125,4% dari target yang ditetapkan senilaiRp308,3 triliun.

Sementara itu, realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) pada tahun lalu tercatat senilai Rp423,1 triliun. Capaian tersebut memenuhi 87,5% dari target yang dipatok senilai Rp483,7 triliun.

Dengan total investasi yang masuk tersebut, jumlah penyerapan tenaga kerja Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai 1,03 juta orang. Jumlah penyerapan tenaga kerja itu naik sekitar 8% dari tahun sebelumnya sebanyak 0,96 juta orang.

Selain soal mencapai target, Mantan Ketua Hipmi itu menyoroti realisasi investasi luar Pulau Jawa yang meningkat tahun lalu. Hal tersebut merupakan kabar baik bagi pemerataan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Pada 2018, realisasi investasi di Jawa mencapai Rp405,5 triliun atau 56,2% dari total keseluruhan. Sisanya, investasi senilai Rp315,9 triliun atau dengan porsi 43,8% berada di luar Jawa. Pada tahun lalu, persentase investasi luar jawa naik menjadi 46,3%.

"Realisasi investasi di Jawa dan luar Pulau Jawa sudah hampir sama. Kini, fokus investor di Indonesia bukan lagi jadikan Jawa dan sudah ada alternatif karena infrastruktur di luar Jawa sudah semakin baik," imbuh Bahlil.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.