Wamenkeu Anggito Abimanyu saat memberikan paparan dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (13/3/2025).
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp76,4 triliun hingga Februari 2025.
Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan realisasi tersebut setara 14,9% dari target Rp513,6 triliun. Meski demikian, kinerja PNBP ini terkontraksi sebesar 4,5%.
"Realisasi PNBP, semuanya konsisten dengan kondisi ekonomi," katanya, dikutip pada Jumat (14/3/2025).
Anggito mengatakan realisasi PNBP SDA migas senilai Rp17,5 triliun atau 15,5% dari target APBN. Realisasi ini terkontraksi 1,7%, terutama disebabkan penurunan ICP dan lifting minyak bumi akibat penyusutan produksi alamiah.
Kemudian, realisasi PNBP SDA nonmigas senilai Rp16,3 triliun atau 16,8% dari target APBN. Realisasi ini juga terkontraksi 7,2% akibat penurunan harga dan produksi batu bara.
Setelahnya, PNBP lainnya senilai Rp23,3 triliun atau mencapai 18,3% dari target APBN. Penerimaan ini terkontraksi 16% terutama disebabkan oleh penurunan penjualan hasil tambang sejalan dengan moderasi harga dan produksi batu bara, serta penurunan PNBP kementerian/lembaga.
Mengenai realisasi PNBP BLU, tercatat senilai Rp8,4 triliun atau 10,8% dari target APBN. Kinerja ini terkontraksi 16,9%, terutama dipengaruhi oleh penurunan tarif pungutan ekspor kelapa sawit.
Adapun untuk PNBP dari kekayaan negara dipisahkan (KND), menjadi satu-satunya jenis PNBP yang mengalami pertumbuhan positif. Realisasinya senilai Rp10,9 triliun atau tumbuh 60,7%. Realisasi ini juga setara 12,1% dari target dalam APBN.
"[PNBP] KND, khususnya untuk setoran dari dividen BUMN sudah kita tarik Rp10,9 triliun," ujarnya. (sap)