PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi Tembus 5%, Kemenkeu Beberkan Faktornya

Dian Kurniati
Jumat, 12 Juli 2024 | 12.00 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi Tembus 5%, Kemenkeu Beberkan Faktornya

Foto suasana deretan gedung apartemen di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (21/6/2024). Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi pada tahun 2025 sebesar Rp1.850 triliun hingga Rp1.900 triliun sebagai syarat supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5 persen. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan optimistis pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga di kisaran 5% hingga 5,2% pada sepanjang 2024.

Kepala Badan kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh permintaan domestik yang masih kuat. Meski demikian, pemerintah juga mewaspadai berbagai risiko global.

"Kami melihat trennya, tetapi kami juga mengantisipasi kalau ada kemungkinan shock yang terjadi," katanya, dikutip pada Jumat (12/7/2024).

Febrio mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2024 tercatat mencapai 5,11%. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di atas 5% juga akan berlanjut pada kuartal II/2024, yang hasilnya akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Agustus 2024.

Mengenai kuartal III dan IV/2024, dia memandang masih terdapat peluang penguatan, khususnya dari aktivitas ekspor. Tren penguatan ekspor ini mulai terasa pada Mei 2024 dan diharapkan berlanjut hingga akhir tahun.

Kemudian, pertumbuhan ekonomi pada 2 kuartal terakhir 2024 juga didukung oleh kegiatan investasi, sejalan dengan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur nasional.

Febrio menjelaskan pemerintah akan menjaga pertumbuhan ekonomi tetap tinggi pada tahun ini. Dengan aktivitas ekonomi yang kuat, kinerja APBN juga diyakini turut positif.

"Nanti [realisasi] ini memang akan tergantung pada pelaksanaannya," ujarnya.

Pemerintah memperkirakan defisit APBN 2024 akan mencapai Rp609,7 triliun atau 2,7% PDB, melebar dari rencana pada APBN 2024 senilai Rp522,8 triliun atau 2,29% PDB.

Pendapatan negara diestimasi mampu mencapai target Rp2.802,3 triliun, sedangkan belanja negara mencapai Rp3.412,2 triliun atau 102,6% dari pagu Rp3.325,1 triliun. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.