Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak hingga Oktober 2023 sudah mencapai Rp1.523,7 triliun atau 88,6% dari target yang ditetapkan pada APBN 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dengan capaian tersebut, target penerimaan pajak senilai Rp1.818,24 triliun sebagaimana ditetapkan dalam Perpres 75/2023 kemungkinan besar akan tercapai.
"Tentu kita mendorong pada 2 bulan terakhir ini bagi Ditjen Pajak (DJP) untuk mencapai target yang sudah ditetapkan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa pada hari ini, Jumat (24/11/2023).
Meski hampir mencapai target, pertumbuhan penerimaan pajak tercatat mulai melambat. Penerimaan pajak hingga Oktober 2023 tercatat hanya tumbuh sebesar 5,3%, tidak setinggi pertumbuhan pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 51,7%.
"Memang tidak mungkin penerimaan pajak selalu tumbuh di atas 50%. Maka, kita melihat adanya normalisasi dari level penerimaan pajak adalah sesuatu yang sudah kita antisipasi," ujar Sri Mulyani.
Bila diperinci, realisasi PPh nonmigas tercatat sudah mencapai Rp836,79 triliun atau 95,7% dari target, sedangkan realisasi PPN/PPnBM sudah mencapai Rp599,18 triliun atau baru 80,65% dari target.
Realisasi PPh migas tercatat sudah mencapai Rp58,99 triliun atau 96% dari target. Meski hampir mencapai target, kinerja PPh migas tercatat turun -13,2% bila dibandingkan dengan realisasi pada Oktober tahun sebelumnya.
"Harga migas memang mengalami penurunan dan lifting migas yang mengalami penurunan, sehingga PPh-nya tercapai 96% namun sebenarnya turun -13,2%," ujar Sri Mulyani.
Adapun realisasi PBB dan pajak lainnya tercatat mencapai Rp28,74 triliun atau sudah 71,84% dari target. Bila dibandingkan dengan realisasi pada Oktober tahun sebelumnya, realisasi PBB dan pajak lainnya tumbuh 10,72%. (sap)