PENGELOLAAN EKONOMI

Rupiah dalam Tekanan, Sri Mulyani Klaim APBN Masih Sehat

Redaksi DDTCNews
Selasa, 22 Mei 2018 | 11.16 WIB
Rupiah dalam Tekanan, Sri Mulyani Klaim APBN Masih Sehat

JAKARTA, DDTCNews – Kendati rupiah terus berada dalam tekanan dolar AS, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pengelolaan APBN 2018 masih cukup sehat.

Nilai tukar rupiah kemarin menembus level Rp14.200, tetapi kini sudah turun pada kisaran Rp14.185, jauh di atas asumsi makro APBN 2018 yang ditetapkan Rp13.400.

“Kondisi ekonomi Indonesia pada April 2018, pertumbuhan 5,06% kemudian inflasi 3,4%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara year to date Rp 13.631,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Menkeu menegaskan gejolak di global masih terus terjadi akibat kebijakan The Federal Reserve (The Fed) dan perang dagang AS-Tiongkok. Akan tetapi, dengan kondisi tersebut APBN 2018 masih terjaga dengan realisasi defisit pada Rp55,1 triliun atau 0,37% dari PDB.

“Realisasi tersebut jauh lebih rendah dari tahun lalu 2017. Ini menunjukkan APBN dalam situasi sehat dan baik,” katanya.

Sri Mulyani menekankan pihaknya akan memperbaiki APBN menjadi instrumen yang lebih aktif mengelola ekonomi Indonesia. Maksudnya, sambung Sri Mulyani, pemerintah akan makin memperkuat pondasi dan struktur APBN dengan berbagai cara.

“APBN address isu yang struktural, kemiskinan, pemerataan dan pondasi yang bisa mendukung ekonomi berkelanjutan,” tuturnya.

Struktur lain yang perlu diperbaiki menurut Menkeu adalah perbaikan neraca pembayaran. Termasuk di dalamnya, transaksi berjalan, dan transaksi ekspor-impor. (Gfa/Amu)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.