Warga mengakses layanan film daring melalui gawai di Jakarta, Sabtu (16/5/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.
CANBERRA, DDTCNews - Pemerintah Australia memberikan insentif pajak untuk industri industri permainan atau gim.
Menteri Kesenian Tony Burke mengatakan parlemen telah baru-baru ini telah menyetujui pengesahan UU Offset Pajak Gim Digital (Digital Games Tax Offset/DGTO). Dalam UU tersebut, ditawarkan kredit pajak bagi industri gim yang memenuhi kriteria.
"UU ini akan menjadi game changer bagi industri gim digital di Australia," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu (24/6/2023).
Burke mengatakan UU DGTO mengatur pemberian kredit pajak sebesar 30% kepada industri pengembang gim yang memenuhi syarat mengeluarkan biaya minimal AU$500.000 atau sekitar Rp5 miliar. Menurutnya, ketentuan ini akan menjadi insentif yang menarik bagi industri gim.
Dia menilai pengembang gim di Australia memiliki sejarah yang membanggakan selama beberapa dekade. Pemberian insentif pun diharapkan mampu mendukung pengembangan industri gim di masa depan.
Pemerintah Australia saat ini mengusung kebijakan budaya nasional bertajuk Revive. Pengembangan industri gim digital juga menjadi bagian dari Revive.
Selain insentif pajak, pemerintah juga mengalokasikan dana senilai AU$12 juta atau Rp121,4 miliar untuk mendukung industri gim masuk ke Screen Australia, sebuah wadah untuk meningkatkan investasi dan dukungan bagi pengembang gim berskala kecil dan studio gim independen skala menengah.
DGTO akan dikelola oleh otoritas seni dan Kantor Perpajakan Australia, sebagai bagian dari UU Pajak Penghasilan 1997.
Sementara itu, CEO Asosiasi Gim Interaktif dan Hiburan Ron Curry menilai pemberian insentif akan membuat perubahan signifikan pada industri gim di Australia.
"Bersama dengan seluruh industri video game Australia, kami merayakan pengesahan UU DGTO dan berterima kasih kepada pemerintah federal atas dukungannya," ujarnya. (sap)