PHNOM PENH, DDTCNews – Salah satu surat kabar independen di Kamboja, The Cambodia Daily telah beroperasi selama 24 tahun memutuskan untuk gulung tikar setelah mendapat tagihan pajak dalam jumlah yang besar dari pemerintah.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan The Cambodia Daily harus ditutup jika gagal membayar pajak sebesar US$6,3 juta atau setara Rp84 miliar, termasuk denda atas keterlambatan membayar pajak untuk jangka waktu 10 tahun.
“Jika pajak dari perusahaan surat kabar tersebut tidak segera dibayarkan dalam waktu 30 hari, maka mereka harus melakukan penutupan,” tuturnya, Jumat (31/8).
The Cambodia Daily, surat kabar harian yang didirikan pada 1993 itu dikabarkan telah berhenti terbit pada Senin (4/9). The Cambodia Daily, dikenal karena kerap melakukan liputan terhadap isu-isu kritis seperti korupsi, hak asasi manusia dan lingkungan.
Otoritas pajak Kamboja, dilansir dalam thedailystar.net, telah memerintahkan agar Expatriate General Manager The Cambodia Daily tetap berada di negara tersebut sampai perusahaan telah melunasi semua tunggakan pajaknya.
“Untuk saat ini sedang dilakukan proses yang matang agar mereka tidak meninggalkan Kamboja dan kami akan meminta pengadilan pajak untuk turut campur dalam menangani masalah pajak ini,” ungkap pernyataan dari otoritas pajak Kamboja.
Selain The Cambodia Daily, media independen lainnya, yang juga tersandung kasus pajak yakni Radio Free Asia dan Voice of America. Kedua media tersebut juga dilaporkan tidak mematuhi kewajiban perpajakan di Kamboja.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.