BULGARIA

Warga Protes Kenaikan Pajak Karbon dan Harga BBM

Redaksi DDTCNews | Kamis, 15 November 2018 | 14:19 WIB
Warga Protes Kenaikan Pajak Karbon dan Harga BBM

(Foto: Firstpost)

SOFIA, DDTCNews – Warga Bulgaria melakukan aksi unjuk rasa seusai pemerintah menaikkan pajak untuk mobil tua dan pajak polusi (carbon tax), menaikkan harga bahan bakar, serta berencana menaikkan premi asuransi.

Unjuk rasa yang dilakukan dengan berjalan menuju Sofia tersebut sebagai bentuk kekesalan warga atas berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah. Tak hanya di Sofia, unjuk rasa ini juga digelar di lebih dari 20 kota lainnya dengan cara memblokade jalan raya protokol selama berjam-jam.

“Pengunjuk rasa berteriak ‘Mafia!’ dan ‘Resign!’ di depan gedung kementerian,” demikian melansir Emerging Europe, Kamis (15/11).

Baca Juga:
Singapura Resmi Naikkan Tarif Pajak Karbon sekitar Rp296.000 per Ton

Kebijakan pemerintah yang menaikkan pajak mobil tua dan pajak polusi mulai tahun 2019 berhasil memicu kemarahan warga negara termiskin se-Uni Eropa, karena rata-rata warga berpenghasilan EUR575 per bulan (senilai Rp9,61 juta per bulan).

Para pengunjuk rasa juga ingin pemerintah meningkatkan upah minimum hingga EUR383 (senilai Rp6,40 juta), pensiun minimum hingga EUR179 (senilai Rp2,99 juta), gaji awal perawat hingga EUR614 (senilai Rp10,26 juta) dan gaji dokter minimum hingga EUR1.023 (senilai Rp17,11 juta).

Keinginan kenaikan penghasilan itu disebabkan karena pemerintah berencana meningkatkan tarif bensin atau solar hingga EUR1,2 (senilai Rp20.000) per liter atau US$5,15 (senilai Rp75.900) per galon. Seperti dilansir dariemerging-eropa.com, tarif ini telah meningkat 5% pada bulan Oktober 2018.

Baca Juga:
Pemerintah Dorong Penerapan Carbon Capture Storage, Insentif Disiapkan

Meski aksi unjuk rasa sudah digelar secara merata di berbagai wilayah Bulgaria, pemerintah masih mengklaim tarif bahan bakar kendaraan bermotor di Bulgaria merupakan tarif terendah sewilayah Uni Eropa.

Unjuk rasa yang menutup jalan utama penghubung Sofia dengan Blagoevgrad hingga perbatasan Yunani dikabarkan akan terus terjadi hingga keinginan pengunjuk rasa tercapai, yaitu pengunduran diri pejabat pemerintah. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 15 Februari 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Dorong Penerapan Carbon Capture Storage, Insentif Disiapkan

Senin, 05 Februari 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN LINGKUNGAN

Istana Ungkap Dekarbonisasi Beri Manfaat Ekonomi Rp 7.000 Triliun

Senin, 29 Januari 2024 | 13:51 WIB PAJAK KARBON

Tertunda Terus, Pemerintah Diimbau Segera Terapkan Pajak Karbon

BERITA PILIHAN
Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

Surat Keterangan Fiskal Bisa Beri Citra Positif Perusahaan Calon AEO

Selasa, 16 April 2024 | 11:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pajak Masukan atas Emas Tidak Dapat Dikreditkan Tapi Bisa Dibebankan

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

Pergantian Pemerintah, KPK Desak Pejabat Terbuka Soal Kepatuhan Pajak

Selasa, 16 April 2024 | 09:50 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Telat Upload Faktur Pajak Kemarin? Ini Alternatif yang Bisa Ditempuh

Selasa, 16 April 2024 | 09:45 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Simak! Tarif Pajak Daerah Terbaru di Provinsi Sumatera Selatan

Selasa, 16 April 2024 | 09:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ingat! Hari Ini Batas Akhir Setor dan Lapor PPh Masa Maret 2024

Selasa, 16 April 2024 | 09:10 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Konflik Iran-Israel, Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Komoditas

Selasa, 16 April 2024 | 08:30 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Lapkeu Diaudit AP? Jika Tak Dilampirkan, SPT Dianggap Tak Disampaikan