Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu presiden terpilih Prabowo Subianto didampingi Wakil Menkeu Thomas Djiwandono.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menemui presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menyampaikan laporan mengenai perkembangan APBN.
Sri Mulyani mengatakan pertemuan dengan Prabowo membahas kinerja APBN 2024 dan perkembangan pembahasan RAPBN 2025 di DPR. Menurutnya, Prabowo juga memberikan arahan mengenai berbagai usulan program pada tahun depan beserta anggaran yang perlu disediakan.
"Arahan beliau sesuai program prioritas yang akan dicapai dalam pemerintahan baru 2024-2029," katanya melalui akun Instagram @smindrawati, dikutip pada Selasa (10/9/2024).
Sri Mulyani menemui Prabowo bersama Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono. Thomas merupakan keponakan Prabowo sekaligus anggota Bidang Ekonomi dan Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Dia menjelaskan pembahasan mengenai APBN diperlukan agar Prabowo mengetahui detail perkembangan pelaksanaan dan outlook APBN yang sedang berjalan. Terlebih, pemerintahan Prabowo yang bakal melanjutkan pelaksanaan APBN 2024 hingga tutup buku.
Defisit APBN 2024 diestimasi mencapai Rp609,7 triliun atau 2,7% PDB. Angka ini lebih lebar dari rencana pada APBN 2024 senilai Rp522,8 triliun atau 2,29% PDB.
Pendapatan negara diestimasi mampu mencapai target senilai Rp2.802,3 triliun, walaupun penerimaan perpajakan diperkirakan shortfall. Adapun soal belanja negara, outlook-nya mencapai Rp3.412,2 triliun atau 102,6% dari pagu Rp3.325,1 triliun.
Di sisi lain, pemerintah bersama DPR tengah menyusun RAPBN 2025 untuk kemudian disahkan menjadi undang-undang. Dalam pembahasan sejauh ini, RAPBN 2025 dirancang dengan defisit senilai Rp616,19 triliun atau 2,53% PDB.Â
APBN 2025 akan dilaksanakan oleh Prabowo bersama wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Pada APBN 2025 juga termuat program Quick Win Prabowo-Gibran antara lain program makan bergizi gratis, peningkatan kelas rumah sakit, renovasi sekolah, dan cetak sawah. (sap)