UNIVERSITAS UDAYANA

Sri Mulyani: Pajak Bisa Menyatukan Indonesia

Awwaliatul Mukarromah
Jumat, 20 Januari 2017 | 18.02 WIB
Sri Mulyani: Pajak Bisa Menyatukan Indonesia
Menkeu Sri Mulyani berfoto selfie sesuai memberi kuliah umum di Universitas Udayana, Bali, Jumat (20/1). (Foto: Kemenkeu)

DENPASAR, DDTCNews – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan kuliah umum di Universitas Udayana, Denpasar, Bali pada Jumat (20/1). Dalam kesempatan itu, Menkeu memberikan pemahaman kepada para peserta kuliah umum yang mayoritas adalah mahasiswa, mengenai pengelolaan utang negara dan peran pajak.

"Saya senang tidak utang. Tapi untuk kelola APBN, tidak mau utang, berarti penerimaan harus naik atau anggaran belanja diturunkan," kata Menkeu seperti dikutip laman Kemenkeu, Jum’at (20/1).

Atas dasar itu, Menkeu mengajak mahasiswa untuk berpikir logis. "Tidak bisa bilang, 'bu saya mau uang sekolah gratis, naik angkot bensinnya di subsidi, tapi ibu tidak utang', kalau begitu tidak akan ada Menkeu tapi Kanjeng Dimas," canda Menkeu.

Menkeu menjelaskan utang negara dapat dikelola dan digunakan secara produktif. "Utang untuk apa dan hasilnya jadi atau tidak. Kalau jadi, hasilnya bisa untuk bayar utang," ungkapnya.

Selain itu, dalam kuliahnya, Sri Mulyani juga menjelaskan peran APBN sebagai instrumen untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. “APBN perlu dijaga agar kredibel, efisien dan efektif serta berkesinambungan. Untuk menjaganya, sisi penerimaan utamanya, yaitu pajak, memegang peranan penting,” paparnya.

Karena itu, negara berupaya sekuat tenaga agar masyarakat membayar pajak, sebagai sumber dana untuk membangun Indonesia. “Pajak, di dunia manapun tidak ada fansnya. Tidak ada orang yang jadi fanatic untuk bayar pajak. Karena itu, pajak jadi suatu kewajiban yang harus sifatnya di-impose,” jelas Menkeu.

Menurutnya, pajak adalah salah satu instrumen yang mendukung untuk mampu menyatukan Indonesia, karena pajak digunakan untuk mengurangi kesenjangan antar daerah. “Karena untuk menyatukan Indonesia, kita tidak bisa hanya dengan pidato,” tambahnya.

Ia mencontohkan, dengan uang pajak Rp1 triliun, salah satunya dapat membangun 3.541 km jembatan atau memberikan dana BOS bagi 714.286 siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). “Melalui APBN, utamanya pajak, kita dapat sebenarnya menyatukan Indonesia,” tegasnya. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.