ANALISIS PAJAK

Menulis sebagai Keahlian Dasar dalam Profesi Perpajakan

Redaksi DDTCNews
Senin, 01 Juni 2020 | 10.22 WIB
ddtc-loaderMenulis sebagai Keahlian Dasar dalam Profesi Perpajakan

Davira Rizky Chairunnisa,

DDTC Consulting

JURNAL Tax Notes International yang pada umumnya menerbitkan tulisan teknis atau berita perpajakan, baru-baru ini, Mei 2020, menerbitkan suatu artikel yang tidak seperti biasanya. Artikel tersebut, yaitu Learning Entry-Level Tax Skills Without an Entry-Level Tax Job, yang ditulis oleh Phillip Wolf. Artikel tersebut bercerita tentang seorang mahasiswa yang baru lulus dari kuliah hukum konsentrasi perpajakan dan baru mulai meniti karir di bidang perpajakan.

Phillip Wolf, seorang profesional pajak asal Amerika Serikat, memulai karir sebagai seorang tax associate, di mana ia dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah. Satu hal yang Wolf sadari sejak awal adalah perpajakan merupakan suatu bidang yang memiliki kurva pembelajaran yang curam. Artinya, profesi ini mensyaratkan untuk memahami banyak hal dalam waktu yang singkat (Wolf, 2020).

Dari artikel di atas, Wolf mengamati bahwa selain ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah, ternyata aspek penting lain untuk menjadi tax attorney yang andal, yaitu belajar dari pengalaman bekerja bersama mentornya, antara lain.

Pertama, Wolf diarahkan untuk menulis dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca yang seringkali merupakan para pengambil keputusan penting dari suatu perusahaan. Wolf mempelajari bahwa menulis setiap kalimat harus selalu dengan pemikiran untuk dapat memengaruhi pembaca.

Dengan demikian, revisi terus-menerus diperlukan untuk menghasilkan tulisan dengan kualitas terbaik. Kemudian, untuk menjadi seorang penulis yang mumpuni, kunci utamanya adalah menulis, menulis, dan menulis.

Kedua, berinteraksi dengan otoritas pajak memerlukan pendekatan yang profesional. Dengan demikian, kepercayaan akan mudah didapatkan dan kolaborasi pun dapat berjalan.

Ketiga, berkomunikasi secara jujur dan efektif dengan klien. Wolf diminta untuk menulis memo untuk menjawab suatu isu perpajakan yang kompleks agar menjadi jelas dan mudah dimengerti oleh klien.

Keempat, memahami prinsip dasar akuntansi. Tidak dapat dipungkiri bahwa pajak akan selalu bersinggungan dengan akuntansi. Sebagai lulusan sekolah hukum yang tidak mendapatkan pelatihan akuntansi maupun bersinggungan dengan hitung-menghitung, Wolf diminta untuk membuat analisis data keuangan klien sebagai bahan diskusi dengan otoritas pajak.

Melalui suatu diskusi bersama dengan mentornya, Wolf mendapatkan suatu gagasan yang menjadi sebuah pencerahan untuknya. Yaitu, kesadaran atas kekuatan dan kelemahan dalam dirinya adalah kunci keberhasilan, baik dalam lingkup pribadi maupun profesional. Seseorang perlu menyadari kelemahan yang dimiliki, namun patut menjadikan kelemahan bukan sebagai bumerang, melainkan sebagai kekuatan.

Sejak diskusi tersebut, Wolf berupaya untuk terus mengembangkan kemampuannya guna menjadi tax attorney yang andal. Cara yang diambil Wolf adalah terus mengasah kemampuan menulis dan mengirimkan tulisannya ke jurnal internasional secara teratur. Dengan begitu, Wolf dapat meningkatkan kemampuannya untuk mengaplikasikan pemikirannya menjadi artikel yang berkualitas.

Memilih Karir di Bidang Perpajakan

Berkaca, belajar, dan mengambil pengalaman dari tulisan Wolf di atas, penulis, sebagai lulusan jurusan akuntansi dengan spesialisasi hukum pajak, memutuskan untuk berkarir dalam bidang perpajakan di divisi transfer pricing services DDTC pada saat terjadi pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 mewajibkan kantor untuk beradaptasi dengan cara kerja yang baru, yang dikenal dengan istilah working from home. Tidak terbayangkan sebelumnya, hari-hari awal bekerja sampai sekarang, penulis belum menginjakkan kaki di kantor. Semua pekerjaan harus dilalui dengan komunikasi dan penugasan yang serba virtual melalui sistem teknologi informasi (TI).

Terlepas dari cara bekerja virtual tersebut, apa yang disampaikan oleh Wolf dalam artikel di atas juga penulis alami di awal karir penulis.Ternyata nilai-nilai yang diajarkan relatif serupa, yaitu dilatih untuk dapat menulis dan presentasi dengan hati sebagai modal dasar untuk terjun dalam profesi di bidang perpajakan.

Untuk dapat menulis dan presentasi dengan hati, tentu dituntut untuk membaca, membaca dan membaca, apalagi profesi di bidang perpajakan terus berkembang dengan dinamis mengikuti perkembangan ekonomi dan model bisnis.

Akan tetapi, walaupun sangat dinamis perkembangan dunia perpajakan, yang perlu dipegang teguh adalah konsep dasar pemajakan itu sendiri agar kita tidak kehilangan arah di tengah arus deras dinamika perkembangan pajak.

Beruntung bagi penulis, setiap profesional diberikan akses yang tidak terbatas, bahkan diwajibkan, untuk membaca literatur yang ada di Perpustakaan. Untuk meningkatkan kualitas penulisan, salah satu bahan bacaan yang disarankan adalah buku Point Made: How To Write Like the Nation’s Top Advocate"s, karangan Ross Guberman.

Tips bagi Pemula

Mempelajari bidang perpajakan memang tidaklah mudah. Namun, pembelajaran yang berkelanjutan dalam bidang ini sangat diperlukan.

Untuk menjadi profesional perpajakan yang andal dengan standar internasional, menulis untuk meyakinkan pembaca merupakan aspek yang sangat krusial bagi pengembangan diri para profesional di bidang perpajakan. Tentunya, untuk menghasilkan tulisan dengan kualitas baik, diperlukan bacaan yang berkualitas sebagai acuan dan dasar pemikiran.

Terakhir, membaca, membaca, dan membaca kembali tulisan yang sudah dibuat dan melakukan revisi yang berkelanjutan sampai mencapai suatu standar "Only the best is good enough" adalah suatu keharusan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Guberman (2011) dalam bukunya, “If it reads easy, it wrote hard.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.