UNIVERSITAS KATOLIK WINDYA MANDIRA KUPANG

Persepsi Terhadap Pajak Jadi Penentu Kepatuhan

Redaksi DDTCNews | Jumat, 24 Mei 2019 | 14:37 WIB
Persepsi Terhadap Pajak Jadi Penentu Kepatuhan

Berfoto bersama setelah kegiatan Tax Goes To Campus. (Foto: DJP)

KUPANG, DDTCNews – Persepsi masyarakat terhadap pajak menjadi penentu krusial tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia.

Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pelayanan Perpajakan KPP Pratama Kupang Esra Junius Ginting di hadapan sekitar 400 mahasiswa Universitas Katolik Windya Mandira Kupang dalam kegiatan Tax Goes To Campus, Kamis (23/5/2019).

“Harus diakui masih ada masyarakat di Indonesia yang memiliki persepsi negatif tentang pajak. Karena itu, penyuluhan yang dibuat untuk meningkatkan pemahaman harus dilakukan bahkan dari level yang sedini mungkin, contohnya kepada para mahasiswa,” ujarnya, seperti dikutip pada Jumat (24/5/2019).

Baca Juga:
KAFEB UNS, Wadah Alumni Berkontribusi untuk Kampus dan Indonesia

Menurut dia, salah satu faktor dalam penentu tingkat kepatuhan adalah perilaku dari setiap wajib pajak. Perilaku tersebut, jika ditarik ke belakang, sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat terhadap pajak, termasuk dari sisi sistem, instansi, maupun pemanfaatan penerimaan negara yang terkumpul.

Ditjen Pajak, sambung Esra, menargetkan tingkat kepatuhan pelaporan SPT (formal) sebesar 80%. Dia menegaskan pentingnya kerja sama antara petugas pajak dan masyarakat, khususnya instansi pendidikan. Langkah ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat akan pentingnya pelaporan SPT dan pembayaran pajak.

Kegiatan Tax Goes To Campus diharapkan mampu berkontribusi dalam pembentukan pola pikir masyarakat maupun mahasiswa. Selain itu, otoritas berharap masyarakat menyadari manfaat pajak sehingga akan membangkitkan semangat untuk dapat berkontribusi bagi negeri.

Baca Juga:
WP Ini Masuk Dafnom Soal Imbauan Pembetulan Laporan Pajak

Dalam menjalankan roda pemerintahan dan membiayai operasional suatu negara, pajak mutlak diperlukan. Namun, tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia belum optimal karena belum semua pihak memahami pentingnya pajak.

Seperti dilansir Victory News, kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unwira Jou Sewa Adrianus. Selain memberikan materi, tim KPP Pratama Kupang juga mengadakan permainan seru berhadiah souvenir menarik sebagai bentuk apresiasi. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 17 Mei 2024 | 19:51 WIB UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

KAFEB UNS, Wadah Alumni Berkontribusi untuk Kampus dan Indonesia

Selasa, 14 Mei 2024 | 18:03 WIB KEPATUHAN PAJAK

WP Ini Masuk Dafnom Soal Imbauan Pembetulan Laporan Pajak

Senin, 13 Mei 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Gandeng Tax Center UKDW, DJP Edukasi Masyarakat soal TER PPh Pasal 21

BERITA PILIHAN
Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:00 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

WP Penerima Tax Holiday IKN Juga Berhak Dapat Pembebasan PPh Potput

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Barang dari Luar Negeri Sampainya Lama, Pasti Kena Red Line Bea Cukai?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:30 WIB PER-6/PJ/2011

Berapa Batas Nilai Zakat yang Bisa Dijadikan Pengurang Pajak?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Membuat NIK dan NPWP Tak Bisa Dipadankan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pungut PPN Atas Penyerahan Hasil Tembakau? Pakai Dokumen CK-1

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:00 WIB BPJS KESEHATAN

Pemerintah Pastikan Belum akan Ubah Besaran Iuran BPJS Kesehatan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:35 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Siap-Siap, Coretax System Bisa Rekam Data Transaksi Wajib Pajak