KAMBOJA

Pemerintah Minta Raksasa Teknologi Bersiap Bayar Pajak Penghasilan

Dian Kurniati | Kamis, 17 Desember 2020 | 18:15 WIB
Pemerintah Minta Raksasa Teknologi Bersiap Bayar Pajak Penghasilan

Ilustrasi. (DDTCNews)

PHNOMPENH, DDTCNews – Demi mendatangkan lebih banyak penerimaan negara, Pemerintah Kamboja meminta perusahaan teknologi untuk segera bersiap membayar pajak penghasilan dalam waktu dekat.

Menteri Pos dan Telekomunikasi Kamboja Chea Vandeth pemerintah akan segera memungut PPh badan dari setiap bisnis yang beroperasi di wilayah kerajaan berdasarkan kehadiran virtual, bukan lagi kehadiran fisik.

"[Kementerian] akan menjadi mitra teknis bagi Departemen Umum Perpajakan serta Kementerian Ekonomi dan Keuangan untuk memobilisasi pendapatan pajak, terutama dari penyedia layanan digital dan telekomunikasi," katanya, Kamis (17/12/2020).

Baca Juga:
Digitalisasi Sistem Pajak, Filipina Minta Dukungan World Bank dan ADB

Vandeth menjelaskan adanya kebijakan pajak digital itu membuat pemerintah bisa mengumpulkan pajak atas layanan yang diberikan perusahaan yang menghasilkan pendapatan dari Kamboja, meski tidak terdaftar di negara tersebut.

Pemerintah saat ini masih menyiapkan peraturan tersebut. Dalam 2 bulan terakhir, Kementerian Pos dan Telekomunikasi juga telah mengadakan rangkaian diskusi virtual dengan perusahaan raksasa teknologi untuk membicarakan rencana pengenaan PPh.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perpajakan Kong Vibol sebelumnya sempat mengungkapkan rencana kerja sama antara Kementerian Pos dan Telekomunikasi dan direktoratnya guna memuluskan rencana untuk memajaki perusahaan teknologi.

Baca Juga:
Ingat, PTKP Disesuaikan Keadaan Sebenarnya Tiap Awal Tahun Pajak

Kerja sama itu berkaitan dengan pertukaran informasi mengenai pendapatan operator telekomunikasi dari Pusat Manajemen Data, serta memberi dukungan teknis dalam menegakkan kewajiban pajak menggunakan National Internet Gateway [NIG].

"Kami akan bersama-sama menyusun regulasi dan membangun kemampuan teknis untuk memajaki iklan dan layanan digital," ujarnya.

CEO Cambodian Investment Management Holding Co Ltd Anthony Galliano menyebut bisnis online dalam satu dekade terakhir ini telah berkembang pesat seiring dengan makin mudahnya akses internet dan digitalisasi belanja ritel.

"Sebagian besar bisnis ini tidak terdaftar. Mereka tidak hanya mendapatkan keuntungan dari ongkos pelayanan yang rendah, tetapi juga menghindari pajak seperti PPN, pajak gaji karyawan, dan pajak atas keuntungan," katanya sepertin dilansir phnompenhpost.com. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 23 April 2024 | 14:49 WIB PAJAK PENGHASILAN

Ingat, PTKP Disesuaikan Keadaan Sebenarnya Tiap Awal Tahun Pajak

Selasa, 23 April 2024 | 14:30 WIB THAILAND

Thailand Siapkan RUU untuk Adopsi Pajak Minimum Global

Selasa, 23 April 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Penghasilan Kontraktor Migas dari Pengalihan PI Kena PPh Final

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

DJP Bakal Tunjuk Wajib Pajak, Uji Coba Kesiapan Coretax System

Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

Selasa, 23 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah