Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Minuman yang mengandung etil alkohol (MMEA) untuk keperluan peribadatan umum dibebaskan dari pengenaan cukai. Ketentuan tersebut tertuang dalam Pasal 2 ayat (1) huruf g angka 3 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 82/2024.
Merujuk pada PMK 82/2024, MMEA untuk keperluan peribadatan umum digolongkan sebagai barang kena cukai (BKC) yang digunakan untuk tujuan sosial. Alhasil, pembebasan cukai diberikan guna mengakomodir kebutuhan MMEA untuk keperluan peribadatan.
“Pembebasan cukai dapat diberikan atas barang kena cukai:…g. yang dipergunakan untuk tujuan sosial berupa keperluan:…3. peribadatan umum,” bunyi Pasal 2 ayat (1) huruf g angka 3 PMK 82/2024, dikutip pada Minggu (17/11/2024).
Merujuk Pasal 3 ayat (1) huruf c PMK 82/2024, pembebasan cukai untuk BKC yang digunakan untuk peribadatan umum diberikan untuk MMEA. Artinya, BKC berupa etil alkohol atau hasil tembakau tidak termasuk dalam BKC yang diberikan pembebasan untuk tujuan peribadatan umum.
MMEA untuk peribadatan umum yang diberikan pembebasan cukai bisa berasal dari pabrik atau impor barang kiriman hadiah/hibah. Suatu pihak dapat menggunakan MMEA untuk peribadatan umum dengan mendapat pembebasan cukai sepanjang telah melakukan pendaftaran pembebasan cukai.
Pendaftaran pembebasan cukai adalah kegiatan pendaftaran yang dilakukan oleh suatu pihak untuk ditetapkan sebagai pengguna dan diberikan nomor pokok pengguna pembebasan (NPPP) sehingga dapat menggunakan barang kena cukai sesuai dengan ketentuan pembebasan cukai.
Pihak yang dapat melakukan pendaftaran untuk memperoleh NPPP adalah badan/lembaga keagamaan atau badan/lembaga yang bergerak di bidang ibadah untuk umum. Namun, pembebasan cukai atas MMEA untuk peribadatan umum diberikan dengan batasan tertentu.
Batasan tersebut diberikan sebesar jumlah MMEA yang direkomendasikan dalam surat rekomendasi dari pimpinan instansi teknis terkait yang menangani urusan keagamaan atau keperluan di bidang ibadah untuk umum.
Isi surat rekomendasi di antaranya memuat perincian jenis dan jumlah BKC yang direkomendasikan. Perincian ketentuan pembebasan cukai atas MMEA untuk peribadatan umum dapat disimak dalam PMK 82/2024.
Selain MMEA untuk keperluan peribadatan umum, PMK 82/2024 di antaranya juga membebaskan cukai atas etil alkohol untuk keperluan rumah sakit dan keperluan bantuan bencana alam. (rig)