ANEKDOT PAJAK

Menunggu Main Golf

Redaksi DDTCNews | Jumat, 11 Agustus 2017 | 16:31 WIB
Menunggu Main Golf

Ilustrasi. (thedogsofbeer.wordpress.com)

SUATU siang seusai pesta pernikahan seorang kenalan yang membosankan, tiga orang sahabat lama memutuskan kabur bermain golf. Orang pertama adalah seorang rabbi yahudi, yang kedua seorang psikolog, dan yang ketiga seorang fiskus.

Di lapangan golf, mereka mulai main sambil ketawa-ketawa. Tak dinyana, sang rabbi sangat jago. Tak sampai sejam, mereka sudah sampai di lubang 8. Sayang, permainan tak bisa berlanjut, karena di lubang 9 masih ada sepasang suami istri yang bermain sangat lamban.

Selama berjam-jam, sepasang suami-istri itu mondar mandir memukul bola, yang tak kunjung masuk lubang. Sambil menggerutu, ketiga orang sahabat itu pun akhirnya duduk-duduk menunggu.

Baca Juga:
Petugas dan Wajib Pajak Kumpul Bareng, Tertawakan Rutinitas Bersama

Tak tahan menunggu, mereka mulai protes. “Oh Tuhan, semoga mereka ikut kursus golf dulu sebelum main,” kata sang rabbi. “Sumpah, memang ada orang yang ingin main golf dengan sangat lamban,” teriak si psikolog.

Akhirnya, mereka menemui caddy dan meminta ikut bermain bersama di lubang 9. Permintaan itu dipenuhi. Namun, kata si caddy, sepasang suami istri itu orang buta. Mereka mantan pemadam kebakaran yang kehilangan penglihatannya saat menyelamatkan orang.

“Itulah sebabnya mereka bermain sangat lamban. Makanya Pak, kalau protes ngomongnya jangan kenceng-kenceng. Mereka dengar tuh. Mereka itu pelanggan tetap di sini yang datang tiap hari,” kata si caddy kalem.

Baca Juga:
Telepon Kring Pajak Saat HP Suami Tidak Bisa Dihubungi

Malu dengan penjelasan si caddy, sang rabbi pun terdiam. Kepalanya langsung menengadah dengan mata terpejam. “Di sinilah aku, hamba-Mu yang menyumpah kelambanan permainan golf sepasang suami-istri buta,” kata sang rabbi menyesali perbuatannya

Begitu pula si psikolog. “Inilah aku, yang dilatih membantu orang menyelesaikan masalah mereka tapi malah mengeluh kelambanan permainan golf sepasang orang buta,” katanya sambil menutup muka dengan kedua tangannya.

Sang fiskus tiba-tiba menggamit lengan si caddy, mengajaknya menyingkir beberapa tindak, lalu berbisik, “Denger, ya, besok kita masih mau main di sini. Bisa kau atur kan supaya suami-istri itu mainnya malam hari?” (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Maret 2022 | 13:28 WIB CERITA DAN HUMOR PAJAK

Petugas dan Wajib Pajak Kumpul Bareng, Tertawakan Rutinitas Bersama

Kamis, 10 Maret 2022 | 14:31 WIB CERITA DAN HUMOR PAJAK

Telepon Kring Pajak Saat HP Suami Tidak Bisa Dihubungi

Selasa, 15 Februari 2022 | 12:41 WIB CERITA DAN HUMOR PAJAK

Para Petugas Pajak Ceritakan Momen Kocak dengan Wajib Pajak

Jumat, 11 Februari 2022 | 10:25 WIB AGENDA PAJAK

Anda Petugas Pajak? Ayo Bagikan Cerita Kocak Anda di Sini

BERITA PILIHAN
Jumat, 17 Mei 2024 | 11:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Sri Mulyani Minta Ditjen Anggaran Ikuti Perkembangan Gepolitik dan AI

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:17 WIB KEPATUHAN PAJAK

Wah! Ada 8.758 WP Ajukan Perpanjangan Lapor SPT Tahunan 2023

Jumat, 17 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Tahukah Kamu? Di Mana Negara Menyimpan Uang yang Terkumpul dari Pajak?

Jumat, 17 Mei 2024 | 10:10 WIB KEPUTUSAN KETUA MA NOMOR 112/KMA/SK.OT1/IV/2024

Ini Tugas Pokja Penyatuan Atap Pengadilan Pajak yang Dibentuk MA

Jumat, 17 Mei 2024 | 09:52 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tunjuk 6 PMSE Jadi Pemungut PPN, Mulai dari Amazon Hingga Evernote

Jumat, 17 Mei 2024 | 09:45 WIB DDTC ACADEMY - EXCLUSIVE WEBINAR

Trik Adaptasi Mental bagi Praktisi Pajak di Situasi VUCA

Jumat, 17 Mei 2024 | 09:37 WIB KEPUTUSAN KETUA MA NOMOR 112/KMA/SK.OT1/IV/2024

Lengkap, Ini Susunan Pokja Penyatuan Atap Pengadilan Pajak di MA