Sejumlah wisatawan bermain 'rolling donut watersport' saat melintas di Teluk Benoa, Denpasar, Bali, Minggu (13/11/2022). Menurut data dari Dinas Pariwisata Bali, menjelang pelaksanaan KTT G20 pada 15-16 November, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali pada Januari-Agustus 2022 secara kumulatif naik 2.080 persen jika dibandingkan dengan periode Januari hingga Agustus 2021 yang hanya sebanyak 43 kunjungan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
DENPASAR, DDTCNews - Pertumbuhan pariwisata di Bali diyakini bisa menekan jumlah pengangguran. Sektor pariwisata Bali memang tengah bangkit seiring dengan pulihnya ekonomi dan geliat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 pekan ini.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebutkan digelarnya KTT G-20 di Bali menjadi bukti bahwa Indonesia sangat siap kembali menerima wisatawan mancanegara.Â
"Dengan tumbuhnya wisatawan maka pengangguran kita tekan, kemudian teman-teman yang sempat dirumahkan, bahkan PHK saat Covid-19, bisa bekerja kembali," kata menaker saat menghadiri dialog dengan FSP Parekraf KSPSI, dikutip Senin (14/11/2022).Â
Pariwisata memang menjadi salah satu sektor usaha yang paling terdampak pandemi. Bali sendiri menjadi salah satu daerah yang dampaknya paling terasa. Dampak dari pandemi Covid-19 terlihat pada penurunan kunjungan wisatawan luar negeri dan dalam negeri ke Bali.
"Sektor pariwisata memang sektor yang terdampak ketika pandemi Covid-19, tetapi dengan pemerintah pusat yang selalu menempatkan Bali sebagai tempat pertemuan, perekonomian di sektor pariwisata yang ada di Bali ini dapat bangkit lagi," ucap Ida.Â
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2022 sebesar 5,86%
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan terdapat 8,42 juta orang yang menganggur dari 143,72 juta angkatan kerja. Menurutnya, penduduk bekerja mengalami peningkatan sebanyak 4,25 juta orang sedangkan pengangguran turun sebanyak 680.000 orang
Margo mengatakan tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2022 yang sebesar 5,86% sudah mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mencapai 6,49%. Namun, angka tersebut naik 0,03 persen-poin dibandingkan dengan Februari 2022.
Pengangguran terbesar terjadi di perkotaan, yakni 7,74%, lebih tinggi 2 kali pengangguran di daerah perdesaan yang sebesar 3,43%. Tingkat pengangguran menurut daerah tempat tinggal telah menunjukkan penurunan dibandingkan Agustus 2021 maupun Februari 2022. (sap)