PMK 112/2022

Kalau Dinyatakan Valid, Login DJP Online Sudah Bisa Pakai NIK

Muhamad Wildan | Kamis, 21 Juli 2022 | 16:53 WIB
Kalau Dinyatakan Valid, Login DJP Online Sudah Bisa Pakai NIK

Penyuluh Pajak Ahli Pertama DJP Iqbal Rahadian dalam TaxLive: Seputar NPWP.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak yang data identitas perpajakan dan kependudukannya sudah dilakukan pemadanan bisa melakukan login DJP Online menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Pada halaman depan DJP Online, jumlah digit pada kolom NIK/NPWP sudah tidak dibatasi sebanyak 15 digit seperti sebelumnya.

"Dulu tidak bisa kita meng-input format 16 digit NIK kita di DJP Online, kalau sekarang sudah dibuka. Jadi sudah bisa diakses, kita bisa menginput NIK kita," ujar Penyuluh Pajak Ahli Pertama DJP Iqbal Rahadian dalam TaxLive: Seputar NPWP, Kamis (21/7/2022).

Baca Juga:
Hal-Hal yang Membuat NIK dan NPWP Tak Bisa Dipadankan

Bila wajib pajak belum bisa login DJP Online menggunakan NIK, wajib pajak perlu masuk ke akun DJP Online menggunakan NPWP 15 digit dan selanjutnya melakukan validasi NIK.

Apabila setelah melakukan proses validasi ternyata NIK masih juga dinyatakan belum valid, artinya data NPWP-NIK wajib pajak masih dalam proses pemadanan.

"Ini belum valid terkait dengan pemadanan data NIK dari Dukcapil dan data milik DJP yaitu NPWP itu masih dalam proses terus menerus," ujar Iqbal.

Baca Juga:
Siap-Siap, Coretax System Bisa Rekam Data Transaksi Wajib Pajak

Perlu dicatat pula, wajib pajak yang sudah bisa melakukan login akun DJP Online menggunakan NIK tak serta merta bisa menggunakan NIK tersebut untuk seluruh layanan perpajakan.

NPWP dengan format 15 digit masih tetap digunakan hingga 31 Desember 2023 mengingat hanya sebagian layanan administrasi perpajakan yang sudah bisa menggunakan NIK.

NIK baru digunakan untuk seluruh layanan administrasi perpajakan oleh DJP maupun pihak lain sejak 1 Januari 2024. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Membuat NIK dan NPWP Tak Bisa Dipadankan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:35 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Siap-Siap, Coretax System Bisa Rekam Data Transaksi Wajib Pajak

Jumat, 17 Mei 2024 | 09:52 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tunjuk 6 PMSE Jadi Pemungut PPN, Mulai dari Amazon Hingga Evernote

Kamis, 16 Mei 2024 | 16:23 WIB DITJEN PAJAK

Pembaruan Coretax DJP Masih Tahap Pengujian

BERITA PILIHAN
Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:00 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

WP Penerima Tax Holiday IKN Juga Berhak Dapat Pembebasan PPh Potput

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Barang dari Luar Negeri Sampainya Lama, Pasti Kena Red Line Bea Cukai?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:30 WIB PER-6/PJ/2011

Berapa Batas Nilai Zakat yang Bisa Dijadikan Pengurang Pajak?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Membuat NIK dan NPWP Tak Bisa Dipadankan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pungut PPN Atas Penyerahan Hasil Tembakau? Pakai Dokumen CK-1

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:00 WIB BPJS KESEHATAN

Pemerintah Pastikan Belum akan Ubah Besaran Iuran BPJS Kesehatan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:35 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Siap-Siap, Coretax System Bisa Rekam Data Transaksi Wajib Pajak