KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Sebut Implementasi UU Cipta Kerja untuk Menarik Investasi

Dian Kurniati | Senin, 16 Agustus 2021 | 11:36 WIB
Jokowi Sebut Implementasi UU Cipta Kerja untuk Menarik Investasi

Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPD dan DPR RI, Senin (16/8/2021).

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah akan terus berupaya mempercepat implementasi UU Cipta Kerja sehingga dapat efektif memacu peningkatan pertumbuhan investasi di dalam negeri.

Jokowi mengatakan pemerintah ingin menarik lebih banyak investasi untuk menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas. Pekan lalu, sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko diluncurkan untuk mempermudah investor dalam menanamkan modalnya.

"Urusan perizinan, pengurusan insentif, dan pajak bisa dilakukan jauh lebih cepat, lebih transparan, dan lebih mudah," katanya saat membacakan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPD dan DPR RI, Senin (16/8/2021).

Baca Juga:
Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Presiden menyadari pandemi Covid-19 telah banyak menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, lanjutnya, pandemi tidak boleh menghambat proses reformasi struktural perekonomian dalam negeri.

Menurutnya, pemerintah ingin mengubah struktur ekonomi Indonesia yang selama ini lebih banyak disumbang dari konsumsi rumah tangga agar menjadi lebih produktif dengan mendorong hilirisasi, investasi, dan ekspor. Selama ini, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap ekonomi mencapai lebih dari 55%.

Jokowi menilai UU Cipta Kerja akan memberikan kemudahan berusaha untuk semua pelaku usaha, termasuk kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, kemudahan yang ditawarkan OSS juga harus dimanfaatkan pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Baca Juga:
Dirjen Anggaran Sebut Surplus APBN 2024 Tak Bakal Setinggi Tahun Lalu

Dia memaparkan realisasi investasi pada periode Januari-Juni 2021—tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan—telah mencapai Rp442,8 triliun yang terdiri atas 51,5% di luar Jawa dan 48,5% di Jawa. Investasi tersebut menyerap lebih dari 620.000 tenaga kerja Indonesia.

"Penambahan investasi di bulan-bulan ke depan, kami harapkan bisa memenuhi target Rp900 triliun, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan," ujarnya.

Jokowi menambahkan perkembangan investasi tersebut harus menjadi bagian terintegrasi dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Menurutnya, peningkatan kelas pengusaha UMKM akan menjadi agenda utama.

Untuk itu, lanjutnya, berbagai kemudahan disiapkan, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan besar, agar UMKM segera masuk dalam rantai pasok global. Dia berharap daya saing produk UMKM, pemerataan, dan kemandirian ekonomi masyarakat dapat meningkat. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Penindakan Kepabeanan dan Cukai dari Tahun ke Tahun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Catat! WP Ini Tak Kena Sanksi Denda Meski Telat Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 10:03 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Wajib Pajak Siap-Siap Ditunjuk DJP, Ikut Uji Coba Coretax System

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB PENDAPATAN DAERAH

Mendagri Minta Pemda Ambil Terobosan Demi Tingkatkan PAD

Sabtu, 27 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global