INDIA

Jelang Festival, Tarif Bea Masuk Minyak Sawit Dipangkas Jadi 2,5%

Redaksi DDTCNews | Senin, 13 September 2021 | 11:30 WIB
Jelang Festival, Tarif Bea Masuk Minyak Sawit Dipangkas Jadi 2,5%

Ilustrasi.

NEW DELHI, DDTCNews - Pemerintah India akhirnya memangkas tarif bea masuk impor minyak nabati pada 11 September 2021 sebagai salah satu upaya dalam menjaga kestabilan harga minyak nabati di dalam negeri.

Pemangkasan tarif bea masuk atas impor minyak sawit, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari berlaku hingga 30 September 2021. Penurunan tarif dilakukan untuk menjaga kestabilan harga saat mendekati berbagai festival yang akan berlangsung pada November-Desember.

"Harga domestik minyak nabati meningkat selama 2021-2022, yang menyebabkan masalah serius dari bagi konsumen seiring dengan inflasi,” kata Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman dikutip dari Republic World pada Senin (13/09/2021).

Baca Juga:
Digitalisasi Sistem Pajak, Filipina Minta Dukungan World Bank dan ADB

Bea masuk minyak sawit dipangkas menjadi 2,5% dari 10%. Kemudian, bea masuk minyak kedelai dan bea masuk bunga matahari menjadi 2,5% dari 7,5%. Untuk olahan minyak sawit, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari, tarifnya dipotong menjadi 32,5% dari 37,5%.

Penurunan tarif tersebut juga dilakukan karena inflasi di India yang mencapai 5,59% pada Juli 2021. Harga minyak nabati terpantau terus mengalami kenaikan hingga 21%-25% selama tahun berjalan ini ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Dengan tarif bea masuk terbaru tersebut, harga minyak sawit pada konsumen mengalami penurunan menjadi ₹4.180 per ton atau setara dengan Rp810.006, minyak kedelai menjadi ₹4.330 per ton, dan minyak matahari menjadi ₹4.330 per ton.

Baca Juga:
Harga Beras di Daerah Mulai Turun, Begini Hasil Pantauan BPS

Sebagai informasi, impor minyak nabati merupakan terbesar ketiga di India setelah emas dan minyak bumi. Menurut data SEA, sepanjang November 2020 hingga Juli 2021 impor minyak nabati Indonesia mencapai 96.546,3 ton.

Tingginya permintaan minyak nabati tersebut seiring dengan berbagai perayaan festival dan hari besar di India seperti Bhai Dooj, Chhath Puja, Ganga Mahotsav dan lain sebagainya sehingga menyebabkan melonjaknya kebutuhan bahan tersebut di pasaran.

Selain itu, kenaikan harga minyak nabati di India tersebut juga dikarenakan negara produsen yakni dari Malaysia dan Indonesia tengah dalam tekanan akibat pandemi Covid-19 sehingga harga belum stabil dan terus naik. (rizki/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 23 April 2024 | 14:30 WIB THAILAND

Thailand Siapkan RUU untuk Adopsi Pajak Minimum Global

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB UNI EMIRAT ARAB

Uni Emirat Arab Godok Insentif Pajak untuk Kegiatan Litbang

Senin, 22 April 2024 | 11:50 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Beras di Daerah Mulai Turun, Begini Hasil Pantauan BPS

BERITA PILIHAN
Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

Selasa, 23 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah

Selasa, 23 April 2024 | 14:49 WIB PAJAK PENGHASILAN

Ingat, PTKP Disesuaikan Keadaan Sebenarnya Tiap Awal Tahun Pajak