Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers APBN KiTa edisi November 2024 di Jakarta, Jumat (8/11/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan seluruh jajarannya di Kemenkeu sedang sibuk melaksanakan tugasnya jelang akhir tahun anggaran 2024.
Sri Mulyani mengatakan kesibukan jelang akhir tahun ini dirasakan oleh seluruh unit vertikal Kemenkeu di Indonesia. Menurutnya, Kemenkeu memiliki berbagai tugas mulai dari mengejar penerimaan negara, melaksanakan belanja negara, hingga melaksanakan lelang.
"Menjelang akhir tahun anggaran, seluruh kanwil Kemenkeu sibuk menjalankan tugas baik dari sisi penerimaan, belanja, dan pengelolaan kekayaan negara dan lelang," katanya melalui Instagram, Kamis (5/12/2024).
Dalam unggahannya, Sri Mulyani mengatakan terus memantau kinerja jajarannya di daerah. Termasuk saat melaksanakan kunjungan kerja ke Denpasar, Bali, dia juga bertemu dengan sejumlah pegawai Kemenkeu yang bertugas di sana.
Pada kesempatan tersebut, dia menerima laporan dari para kepala kantor wilayah Kemenkeu di Bali yang terdiri atas Kanwil Ditjen Pajak, Kanwil Bea dan Cukai, Kanwil Ditjen Perbendaharaan, serta Kanwil Ditjen Kekayaan Negara. Menurutnya, sektor pariwisata dan ekonomi Bali kini mulai pulih.
"APBN dan Transfer ke daerah ikut mendukung pemulihan ekonomi daerah," ujarnya.
Kemenkeu mencatat kinerja APBN hingga Oktober 2024 mengalami defisit senilai Rp309,2 triliun atau 1,37% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit ini terjadi karena realisasi pendapatan negara tercatat Rp2.247,5 triliun, sedangkan belanja negara senilai Rp2.556,7 triliun.
Pendapatan negara yang senilai Rp2.247,5 triliun ini setara 80,2% dari target pada APBN 2024 dan mengalami pertumbuhan 0,3%. Pendapatan negara ini utamanya dikontribusikan oleh penerimaan perpajakan senilai Rp1.749,23 triliun, yang terdiri atas penerimaan pajak Rp1.517,53 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp231,7 triliun. Sementara untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP), realisasinya senilai Rp477,5 triliun.
Adapun mengenai belanja negara, realisasinya yang senilai Rp2.556,7 triliun atau baru 76,9% dari pagu pada APBN. Kinerja belanja negara hingga Oktober 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 14,1%. (sap)