Ilustrasi.
BERLIN, DDTCNews - Isu kebijakan pajak menjadi jurus ampuh bagi para calon kanselir Jerman untuk memenangkan pemilu federal akhir bulan ini.
Pemimpin partai petahana Christian Democratic Union/CDU Armin Laschet menyampaikan janji politik untuk memangkas birokrasi dan memberikan keringanan pajak jika terpilih menjadi kanselir Jerman. Dia mengungkapkan agenda tersebut akan dieksekusi pada 100 hari pertama masa kepemimpinannya.
"Kami ingin menjadi negara industri beriklim netral dengan mengamankan lapangan kerja yang sudah ada dan menciptakan yang baru," katanya dikutip pada Selasa (14/9/2021).
Armin menjelaskan agenda keringanan pajak akan berkaitan erat dengan rencana pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satu insentif yang ditawarkan berlaku bagi penumpang transportasi umum dan calon pemilik rumah baru.
Kemudian dia menjanjikan pinjaman bebas bunga bagi rumah tangga yang bersedia memasang panel surya di atap rumah. Agenda keringanan pajak tersebut diprediksi menjadi tantangan terbesar Laschet.
Pasalnya, komitmen tersebut berasal dari partai petahana kanselir Angela Merkel yang sudah memimpin Jerman sejak 2005. Meyakinkan pemilih atas komitmen melakukan perubahan besar dalam kebijakan pajak sejak 2005 menjadi medan pertempuran utama bagi Laschet.
Sejauh ini, calon kanselir dari Social Democratic Party/SPD, Olaf Scholz masih unggul dalam jajak pendapat menjelang pemilu. Armin Laschet menjadi lebih agresif melancarkan kritik agar dapat mengungguli Scholz pada periode akhir jelang pemilihan.
Menurutnya, Scholz telah gagal menjalankan fungsi pengawasan selama memimpin kementerian keuangan Jerman. Otoritas fiskal di bawah Scholz dinilai tidak optimal melakukan pengawasan pada sektor jasa keuangan dan memerangi praktik pencucian uang.
"Dia tidak bertanggung jawab sebagai menteri atas aspek yang menjadi kewenangannya. Scholz telah gagal menjalankan kewajiban pengawasan sebagai menteri keuangan," ungkapnya seperti dilansir irishtimes.com. (sap)