JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Perdagangan mencatat 5 dari 7 kontrak dagang yang telah ditandatangani hari ini, Kamis (13/10) berasal dari sektor industri makanan dan minuman.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda dalam rilisnya menuturkan Pada hari kedua pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 mencapai US$7,99 juta atau Rp104 miliar. Dengan demikian, sampai hari ini nilai transaksi yang dihasilkan US$186,6 juta atau Rp2,4 triliun.
“Penandatanganan kontrak senilai US$7,99 juta yang terjadi di hari kedua ini didominasi oleh importir asal Australia,” ujarnya di Jakarta.
Kontrak pembelian pada hari ini dilakukan 6 importir yang berasal Australia, Nigeria dan Afrika Selatan. Ketiganya tertarik membeli produk milik 8 perusahaan Indonesia yaitu, PT Phapros, PT Mayora Indah, PT Pondan Pangan Makmur , PT Sarimunik Mandiri, CV. Intrafood, PT Dua Kelinci, PT Sayap Mas Utama dan PT KMI Wire and Cable Tbk.
Sementara, total penandatanganan kontrak dagang misi pembelian hingga hari ke-2 ini mencapai 37 kali antara 30 importir dari 16 negara dengan 34 perusahaan eksportir Indonesia.
“Dari transaksi yang telah terjadi ini, kami akan terus meningkatkan kontribusi perwakilan dagang Indonesia yang berada di luar negeri dan mendorong para pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas produknya, karena peluang ekspor masih terbuka lebar,” tambahnya.
Selain dihadiri Arlinda, proses teken kontrak itu juga disaksikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Afrika Selatan merangkap Kerajaan Lesotho, Kerajaan Swaziland, dan Republic Botswana Suprapto Martosetomo. (Gfa)