Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Anggaran (Banggar) DPR mengungkapkan APBN 2025 akan dirancang sebagai baseline bagi pemerintahan berikutnya dalam melaksanakan program-programnya.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan mengingat RAPBN 2025 disusun pada masa transisi dari pemerintahan saat ini ke pemerintahan berikutnya, RAPBN 2025 hanya memuat baseline berupa belanja pemenuhan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintah dan kesinambungan program pembangunan nasional.
"Kami bersepakat dengan pemerintah untuk baseline," kata Said, dikutip Jumat (7/6/2024).
Oleh RAPBN 2025 hanyalah baseline, Said mengatakan belanja kementerian dan lembaga (K/L) dalam RAPBN 2025 bakal lebih rendah bila dibandingkan dengan belanja K/L pada tahun ini.
Setelah baseline ditetapkan, Said mengatakan pihaknya akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk melaksanakan visi misinya melalui APBN.
"Kami memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada presiden terpilih nanti untuk melakukan berbagai upaya melaksanakan visi dan misinya, sebagaimana dulu di tahun 2015 dari Bapak SBY ke Bapak Jokowi juga mengalami masa transisi yang sama," ujar Said.
Untuk diketahui, pemerintah melalui Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 telah mengusulkan pendapatan negara sebesar 12,14% hingga 12,36% dari PDB, belanja negara sebesar 14,59% hingga 15,18% dari PDB, dan defisit sebesar 2,45% hingga 2,82% dari PDB.
Dalam dokumen tersebut, pemerintah menegaskan visi misi presiden terpilih sudah digunakan sebagai bahan utama dalam menyusun KEM-PPKF 2025 sekaligus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
"Visi dan misi presiden dan wakil presiden terpilih yang sekaligus akan menjadi bahan utama penyusunan RPJMN tahun 2025-2029
secara paralel juga digunakan sebagai referensi dalam penyusunan KEM-PPKF 2025," tulis pemerintah dalam KEM-PPKF 2025. (sap)