INVESTASI

Yakinkan Investor, Kepala BKPM Roadshow ke 3 Negara

Redaksi DDTCNews
Rabu, 20 November 2019 | 17.45 WIB
Yakinkan Investor, Kepala BKPM Roadshow ke 3 Negara

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

JAKARTA, DDTCNews – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia akan melakukan kunjungan kerja ke China, Korea Selatan, dan Jerman mulai 20 hingga 29 November 2019.

Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo mengatakan Bahlil akan berjumpa dengan pengusaha setempat secara one-on-one di tiap negara. Kunjungan ini difokuskan untuk meyakinkan para calon investor.

“Kepala BKPM akan meyakinkan calon investor agar dapat berivestasi ke Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (20/11/2019).

Selain pertemuan dengan investor secara one-on-one, Bahlil juga akan bergabung dengan rombongan Presiden Joko Widodo dan para menteri lainnya untuk mengikuti Forum Asean-Republic of Korea CEO Summit di Busan.

Dalam kesempatan itu, Kepala BKPM dijadwalkan akan meneken nota kesepahaman dengan Hyundai Motor Company (HMC). Penandatanganan akan dilakukan kompleks pabrik Hyundai yang berlokasi di Ulsan, Korea Selatan.

Selanjutnya, dalam kunjungannya ke Munich, Jerman. Kepala BKPM bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan melakukan one-on-one meeting dengan perusahaan asal Jerman BASF dan VW Wolfsburg. Rizal mengatakan posisi Indonesia sebagai tujuan investasi sangat strategis

“Mengingat ada ancaman gejolak dan instabilitas yang sedang terjadi di beberapa negara tujuan investasi utama, misalnya di Amerika Latin ada masalah di Meksiko, Bolivia, dan Venezuela. Kemudian ada masalah di Hong Kong. Di Eropa ada Brexit,” paparnya.

Ancaman negative rate pada sektor keuangan di negara-negara maju juga akan menjadi peluang bagi Indonesia untuk menarik arus modal. Oleh karena itu, Indonesia terus meningkatkan daya saing agar makin menarik di mata investor.

“Stabilitas politik dan ekonomi Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Selain itu, Indonesia juga memiliki pasar yang besar serta ketersediaan bahan baku untuk industri. Kita yakin sekali,” imbuh Rizal. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.