Salah satu sudut jalan di Hebei, China. (Foto:Ā buzzon.live)
BEIJING, DDTCNews - Pemerintah China menginvestigasi kebijakan pajak yang dilakukan oleh di Wilayah Jing, Provinsi Hebei. Investigasi tersebut menemukan Pemerintah Daerah Jing mengenakan pajak secara eksesif dalam rangka meningkatkan kinerja penerimaan anggarannya.
Pemerintah Jing menargetkan penerimaan pajak hingga CNY848 juta atau US$119 juta pada semester I/2020 atas 16 desa dan kota yang tercakup dalam wilayah PemerintahĀ Jing.
Menurut laporan tersebut, praktik pengenaan pajak secara eksesif ini terjadi di wilayah-wilayah lain karena pandemi Covid-19 yang menekan kinerja penerimaan pajak daerah.
"Dalam situasi perlambatan ekonomi dan tekanan fiskal saat ini, beberapa pemerintah daerah terdorong untuk mengenakan pungutan dan pajak secara ilegal," tulis Pemerintah China pada laporannya, Selasa (30/6/2020).
Hasil investigasi Pemerintah China mengungkapkan Pemerintah Jing mengeluarkan kebijakan pada April 2020 yang memaksa pelaku usaha untuk membayar pajak terutang yang terlambat dibayar.
Pada saat yang bersamaan, aparat kepolisian turut mengintervensi dengan menindak pelaku usaha yang enggan atau belum sanggup membayar pajak terutang yang dikenakan.
Investigasi Pemerintah China mengungkapkan penerimaan pajak properti per Mei 2020 meningkat 26 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, investigasi juga menemukan Pemerintah Jing telah melanggar ketentuan Pemerintah China yang mewajibkan pemberian insentif fiskal kepada 59 korporasi yang ditetapkan sebagai penerima insentif.
Terlepas dari usaha pengenaan pajak yang eksesif tersebut, Pemerintah Jing hanya mampu mengumpulkan penerimaan pajak hingga CNY302 juta per 15 Juni ini, lebih rendah 15,77% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Situasi ini menjadi gambaran betapa tertekannya postur anggaran pemerintah daerah di China. Ekonomi yang melambat akibat pandemi Covid-19 memaksa pemerintah daerah untuk mengeluarkan langkah ekstra agar postur fiskal bisa dipertahankan. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.