Ilustrasi.
DENVER, DDTCNews – Pemerintah mengajukan rancangan undang-undang (RUU) sin tax yang secara signifikan akan meningkatkan tarif pajak rokok, produk tembakau dan pajak perangkat vaping bernikotin. RUU ini unguk mengurangi tingkat konsumsi produk tembakau pada warga berusia muda.
Gubernur Colorado Jared Polis mengatakan saat ini tingkat konsumsi vaping di kalangan remaja termasuk tinggi. Salah satu tujuan dari pengajuan RUU sin tax yaitu untuk mengurangi biaya perawatan kesehatan masyarakat.
“Colorado saat ini memiliki tingkat remaja vaping tertinggi di negara ini. Ini bukan statistik yang kami banggakan. Langkah ini akan membantu menjaga produk tembakau dari tangan anak-anak dan menempatkan lebih banyak sumber daya ke sekolah, upaya pencegahan, serta penghentian konsumsi tembakau, seiring mengurangi biaya perawatan kesehatan,” katanya seperti dikutip pada Kamis (25/4/2019).
Dalam RUU sin tax, pemerintah menargetkan peningkatan tarif pajak rokok dari US$0,84 menjadi US$2.59 atau setara 200%. Pemerintah juga meningkatkan produk berkandungan nikotin dari 40% menjadi 62% dari harga produsen terdaftar. Liquid vape juga akan dimasukkan ke dalam kategori produk yang dipajaki.
Serangkaian tarif tersebut ditargetkan dapat menambah penerimaan pemerintah senilai lebih dari US$317 juta per tahun. Penerimaan tambahan ini akan dialokasikan oleh pemerintah untuk mendanai sektor pendidikan dan kesehatan.
Secara terperinci, penerimaan US$111 juta akan dialokasikan untuk pendidikan anak usia dini. Jumlah ini senilai dua kali lipat dari anggaran yang saat ini dialokasikan. Selanjutnya, ada sekitar US$47 juta yang akan dialokasikan untuk program pengayaan pendidikan untuk anak-anak.
Kemudian, pendapatan sebanyak US$45 juta akan dimanfaatkan untuk program pencegahan dan penghentian tembakau. Dana US$75 juta untuk membiayai perawatan kesehatan. Selanjutnya, dana US$38 juta akan dimanfaatkan untuk membiayai kesehatan mental dan layanan lainnya.
“Saya sangat senang dengan kebijakan ini karena merupakan kewajiban moral,” tegasnya.
Timbulnya RUU tersebut disebabkan karena ada sebuah studi pemerintah yang menunjukkan 27% anak di bawah umum menggunakan rokok elektrik (vape). Para ahli menilai vaping berpotensi menyebabkan kecanduan atas produk tembakau maupun nikoktin bagi para konsumennya selama seumur hidup.
Selain RUU sin tax, pemerintah juga akan menerbitkan kebijakan untuk membatasi penggunaan vape beserta liquid bernikotin. Kebijakan ini akan membatasi penggunaan tembakau di tempat kerja dan sejumlah ruang publik.