Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Senin (25/9/2023). BPS mencatat pada kuartal II-2023 ekonomi Indonesia tumbuh 5,17 persen, dimana pertumbuhan tersebut adalah yang tertinggi sejak kuartal III-2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 akan mencapai 5,1%. Proyeksi ini disampaikan Sri Mulyani menjelang pengumuman resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 6 November 2023.
Sri Mulyani mengatakan kinerja ekonomi pada kuartal III/2023 utamanya ditopang oleh kegiatan konsumsi. Menurutnya, kinerja ekonomi pada kuartal tersebut juga masih melanjutkan tren yang positif.
"Kami melihat di kuartal III/2023 masih bisa tumbuh di 5,1%," katanya, dikutip pada Jumat (27/10/2023).
Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 diproyeksikan masih resilien didukung oleh konsumsi domestik yang meningkat. Aktivitas konsumsi tersebut meningkat jelang pemilu serta inflasi yang relatif terkendali.
Selain konsumsi, dia menjelaskan investasi bangunan dan nonbangunan juga mulai dalam tren meningkat seiring dengan progres penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Meski demikian, kinerja ekspor melambat seiring dengan pelemahan global.
Sri Mulyani menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada sepanjang 2023 juga diperkirakan masih mampu sebesar 5,1%. Menurutnya, sejumlah lembaga internasional pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5%.
Misalnya International Monetary Fund (IMF) dan World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 5%. Sementara itu, OECD memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,9%.
"Meskipun dengan sitasi yang menekan dan dinamis, konsumsi masih terjaga confidence-nya, dan kami menjaga stabilitas ekonomi melalui alat kebijakan yang dimiliki, makanya ekonomi relatif tetap terjaga," ujarnya. (sap)