KEBIJAKAN ANGGARAN

Soal Laporan APBN 2016, Ini Kata Menkeu

Redaksi DDTCNews | Selasa, 18 Juli 2017 | 17:02 WIB
Soal Laporan APBN 2016, Ini Kata Menkeu

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah telah menyampaikan tanggapan kepada DPR mengenai RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN tahun 2016. Dalam penyampaian itu, pemerintah menilai adanya perlambatan ekonomi global pada tahun 2016 sangat mempengaruhi proyeksi asumsi-asumsi APBN terutama sisi pendapatan perpajakan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah melakukan penyesuaian terhadap target pendapatan dan belanja pada APBN tahun 2016 untuk mengembalikan kredibilitas APBN agar tetap menjadi instrumen fiskal yang berkelanjutan atau sustainable, sehat dan efektif.

"Konsolidasi fiskal tercermin dari perubahan target pendapatan negara, khususnya dari sektor perpajakan agar lebih realistis, mempertajam belanja negara sesuai prioritas pembangunan dan peningkatan efisiensi belanja negara, dan pengelolaan pembiayaan anggaran dan utang negara secara hati-hati atau prudent," ungkapnya melalui akun resmi instagramnya, Selasa (18/7).

Baca Juga:
Kemenkeu Catat Realisasi Pembiayaan Utang Kuartal I Turun 53 Persen

Adapun, Mantan Direktur Bank Dunia tersebut pun menegaskan pemerintah juga berupaya untuk lebih bertanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan utang yang baik yang dipakai oleh semua negara di dunia, dan menjaga utang negara tidak membahayakan perekonomian dan membebani generasi yang akan datang.

Di tengah perlambatan dan ketidakpastian ekonomi global tersebut, pada 2016, Pemerintah Indonesia tetap berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencapai target-target pembangunan, antara lain:

  1. Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,02% lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 4,8%.
  2. Pendapatan per kapita mencapai sebesar Rp47,96 juta/tahun, lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp45,14 juta/tahun.
  3. Gini Ratio membaik dari tahun 2015 sebesar 0,402 menjadi sebesar 0,397.
  4. Tingkat inflasi mencapai 3,02% menurun dibandingkan tingkat inflasi tahun 2015 sebesar 3,35%. Angka inflasi ini merupakan inflasi tahunan terendah sejak tahun 2010.
  5. Tingkat pengangguran mencapai 5,6%, menurun dibandingkan tahun 2015 sebesar 6,2%.
  6. Tingkat kemiskinan mencapai 10,7%, menurun dibandingkan tahun 2015 sebesar 11,2%.
  7. Nilai tukar rupiah atas USD pada tahun 2016 menguat pada kisaran Rp13.307/USD.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 04 Mei 2024 | 14:15 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Sekarang Ada Komite Aset Kripto, Apa Tugasnya?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN DAN CUKAI

Bea Cukai Copot Pegawai Gara-Gara Terlibat Pelanggaran Ini

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:00 WIB KOTA PONTIANAK

Pemkot Kerahkan Ketua RT untuk Percepat Distribusi SPPT PBB

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:01 WIB DDTC - SMA 8 YOGYAKARTA

Founder DDTC Darussalam Berbagi Kisah Inspiratif tentang Profesi Pajak

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:00 WIB SELEKSI CPNS

Instansi Tak Selesaikan Perincian Formasi, Tes CPNS Terlambat

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:30 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

ASN Pindah ke IKN, Pemerintah Siapkan 4 Opsi Tunjangan Pionir

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal yang Wajib Dilakukan WP ketika Diperiksa

Sabtu, 04 Mei 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Batasan Jenis dan Jumlah Barang Kiriman PMI Dihapus, Begini Kata BP2MI